Pembangunan Pelabuhan Sanur di Kota Denpasar, Bali, sudah hampir rampung. Proyek yang tergabung dalam pelabuhan segitiga emas itu memiliki desain unik karena berisi patung kepala gajah dengan berekor ikan.
Nyoman Popo Priyatna Danes, arsitek yang membidani Pelabuhan Sanur menjelaskan makna dari desain tersebut. Menurut Popo Danes, Pelabuhan Sanur memiliki desain jukung mecadik dengan pola gajah mina sebagai ikon dari wilayah setempat.
"Kalau yang di Sanur itu kan yang pertama kita ingin menggali ikonnya Sanur untuk bisa dituangkan menjadi ikon bangunan (pelabuhan) itu, apa yang paling mengesankan di Sanur," kata Popo Danes kepada detikBali.
Guna mencari ikon yang tepat, Popo Danes kemudian berbincang-bincang dengan tokoh-tokoh budaya di Sanur. Dari perbincangan itu, Popo Danes mengaku diingatkan bahwa ikon Sanur adalah jukung mecadik.
"Tetapi jukung mecadik yang asli, yang lama itu memang pakai pola gajah mina. Jadi ada gajah di kepalanya, ekornya ikan," ungkap Popo Danes.
Jukung mecadik dengan pola gajah mina memiliki beberapa makna. Salah satunya, gajah ini dianggap memiliki rumah di darat atau hutan. Sedangkan mina yang berarti ikan keberadaan rumahnya tentu di laut. Maksudnya adalah orang Bali berharap keselamatan dengan tetap terkoneksi dengan daratan meski pergi ke rumah ikan.
"Jadi orang Bali merasa harus tetap terkoneksi baik. Kalau kita habis mengunjungi rumahnya ikan, harus kembali ke rumahnya gajah dengan selamat," terang Popo Danes.
Selain keselamatan, desain jukung mecadik dengan pola gajah mina juga bisa disebutkan sebagai simbol keseimbangan lewat simbol lingga dan yoni. Sebab, gajah dianggap lebih maskulin, sementara ikan dilihat menggambarkan sifat feminim.
"Jadi gajah itu kan lebih maskulin dia di darat dengan hutan-hutan yang vertikal. Dan ikan itu lebih feminim di laut. Jadi ada konsep lingga-yoni juga di sana antara maskulin dengan feminim," jelasnya.
"Jadi intinya masalah keseimbangan dan secara umum itu dianggap image-nya Sanur. Ya itu kan kita mencoba perlihatkan bangunan sebagai perahu," imbuh Popo Danes.
Bangunan Pelabuhan Sanur yang berkonsep jukung mecadik dengan pola gajah mina ini dibuat Popo Danes lebih tinggi di bagian utara. Bagian utara didesain lebih tinggi karena ada pemandangan yang indah.
Bila mata memandang jauh ke utara di Pelabuhan Sanur, maka akan terlihat gunung-gunung seperti Gunung Batukaru dan sebagainya. Tak hanya di bagian utara, mata juga bisa memandang Gunung Agung bisa menoleh ke arah timur laut.
"Jadi ini juga upaya kita karena kita kan menyesuaikan dengan kebutuhan ruang-ruangan di sana. Jadi ruangan-ruangan kebetulan cukup terbatas dan space yang tersedia untuk kita olah. Sehingga akhirnya dengan membuat pola ini, tiang bisa menghadirkan teras-teras di lantai atasnya," tutur Popo Danes.
Simak Video "Video: H+5 Lebaran, Pelabuhan Sanur Dipadati Wisatawan ke Nusa Penida"
(irb/hsa)