5 Fakta Wanita Dibunuh Suami Saat Dini Hari di Desa Tirtasari Buleleng

Round Up

5 Fakta Wanita Dibunuh Suami Saat Dini Hari di Desa Tirtasari Buleleng

Tim detikBali - detikBali
Sabtu, 29 Okt 2022 08:35 WIB
The dead womans body. Focus on hand
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Buleleng -

Sejumlah fakta terkait tewasnya seorang wanita di Buleleng bernama Luh Suteni yang dibunuh oleh suaminya terkuak. Warga Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, itu dibunuh hingga bersimbah darah saat dini hari sekitar pukul 01.30 Wita, Jumat (28/10/2022).

"Jam setengah dua dini hari pertama kali diketahui, warga nyari saya ke rumah, digedor pintu saya, terus saya dikasi informasi seperti itu," tutur Perbekel Desa Tirtasari Gde Liasa saat ditemui detikBali di rumah duka, Jumat (28/10/2022).

Perempuan berusia 41 tahun yang tewas itu diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh sang suami bernama Putu Ardika (41). Saat peristiwa pembunuhan terjadi, warga setempat tidak ada yang berani memasuki tempat kejadian perkara (TKP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika itu, saya tanyakan dulu ke warga yang nyari saya, bagaimana kondisi korban. Tapi warga ternyata tidak ada yang berani masuk, akhirnya kami hubungi pihak kepolisian," jelasnya.

Lingkungan rumah korban Luh Suteni yang tewas dibunuh suaminya di Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (28/10/2022).Lingkungan rumah korban Luh Suteni yang tewas dibunuh suaminya di Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali, Jumat (28/10/2022). Foto: Made Wijaya Kusuma

Simak fakta-fakta pembunuhan istri oleh suami di Desa Tirtasari, Buleleng:

1. Korban Sedang Hamil Tua

Korban Luh Suteni diketahui sedang hamil tua saat dibunuh suaminya Putu Ardika. Informasi yang dihimpun, korban dalam kondisi hamil 7 bulan. Artinya bukan hanya Luh Suteni yang kehilangan nyawa, melainkan calon bayi korban dan pelaku juga tewas dalam kandungan.

Korban dan pelaku telah memiliki dua anak dan sedang menanti kelahiran anak ketiga. Anak pertama mereka meninggal tujuh bulan lalu karena kecelakaan lalu lintas, sedangkan anak keduanya masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Punya anak yang pertama cewek, sudah meninggal tujuh bulan lalu, tabrakan, yang kedua cowok masih SD, dan ketiga itu masih dalam kandungan, usia kehamilannya kira-kira 7 bulan," jelas Perbekel Desa Tirtasari Gde Liasa, Jumat (28/10/2022).

Selengkapnya baca di halaman selanjutnya...

2. Korban Bekerja sebagai Perangkat Desa

Korban berasal dari Desa Dencarik, Kecamatan Banjar. Ia menikah dengan suaminya yang merupakan warga Banjar Dinas Dauh Margi, Desa Tirtasari, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.

Korban diketahui sudah enam tahun mengabdi sebagai perangkat desa setempat.

"Korban sudah lima sampai enam tahun bekerja. Korban aslinya dari Desa Dencarik, nikah sama suaminya yang orang sini," kata Perbekel Desa Tirtasari Gde Liasa, Jumat (28/10/2022).

3. Pelaku Sering Bertengkar dengan Istri

Perbekel Desa Tirtasari, Gde Liasa mengatakan, hubungan korban dan pelaku memang sejak lama sudah tidak harmonis. Mereka berdua sering bertengkar tanpa alasan yang jelas. Bahkan, sang suami sempat mengancam akan menceraikan istrinya jika tidak berhenti bekerja atau resign.

"Memang sering curhat dan kami pun sering membina, mereka ribut melulu setiap hari tanpa alasan jelas. Terakhir suaminya datang ke kantor agar istrinya resign, dan disarankan datang membawa surat permohonan. Kalau istrinya nggak mau resign, maka akan diceraikan," kata Liasa, Jumat (28/10/2022).

4. Pelaku Sering Mabuk
Salah seorang warga Banjar Dinas Dauh Margi, yang tak mau disebutkan namanya, mengaku sering melihat pelaku pulang dalam kondisi mabuk. Ia pun merasa kaget dengan peristiwa itu, dan sangat menyayangkan tindakan pelaku.

"Sering mabuk-mabukan orangnya (pelaku, Red)," katanya.

Sementara itu, menurut Perbekel Desa Tirtasari, Gde Liasa, satu keluarga tersebut juga dikenal tertutup. "Di lingkungan keluarga juga jarang berinteraksi dengan tetangga," jelasnya.

5. Pelaku Diamankan

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya saat dikonfirmasi, Jumat (28/10/2022), membenarkan. Sumarjaya menyebut korban dinyatakan meninggal dunia akibat mengalami luka pada bagian kepala belakang.

"Pelaku sudah diamankan, kasus ini masih sedang ditangani Satreskrim Polres Buleleng, masih dalam proses penyelidikan," kata Sumarjaya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Menteri ATR Nusron Bicara Pulau di Bali Dikuasai WNA: Ini Akan Kita Tertibkan"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/hsa)

Hide Ads