4 Rumah-Kandang Babi di Karangasem Tergerus Air Sungai

4 Rumah-Kandang Babi di Karangasem Tergerus Air Sungai

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Kamis, 27 Okt 2022 19:22 WIB
Bagian belakang rumah warga di pinggir sungai di wilayah Banjar Dinas Kelod, Desa Bugbug, Karangasem, tergerus air sungai, Kamis (27/10/2022).
Bagian belakang rumah warga di pinggir sungai di wilayah Banjar Dinas Kelod, Desa Bugbug, Karangasem, tergerus air sungai, Kamis (27/10/2022). (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem -

Sebanyak 4 rumah serta kandang babi milik warga di Banjar Dinas Kelod, Desa Bugbug, Karangasem, Bali, tergerus air sungai atau Tukad Buhu, Kamis (27/10/2022). Rumah yang dihuni dihuni 4 kepala keluarga (KK) itu tergerus setelah wilayah tersebut diguyur hujan sejak beberapa hari terakhir.

Pemilik rumah, I Nengah Suyasa (52) mengatakan dirinya sudah tinggal selama 20 tahun di pinggiran sungai tersebut. Ia mengaku tidak punya tempat lagi sehingga terpaksa membangun rumah di dekat sungai.

"Dulu tidak seperti ini kondisi sungainya. Tapi karena terus terjadi pengikisan akibat tergerus air akhirnya bagian belakang rumah saya ambruk," kata Suyasa, Kamis (27/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suyasa mengatakan ada sebanyak 4 KK yang terdampak akibat pengikisan air sungai. Namun, dirinya yang terdampak paling parah lantaran kandang babi miliknya ikut tergerus.

"Beruntung saat kejadian babi sudah saya jual, kalau tidak mungkin sudah ikut terbawa arus sungai sampai ke laut," kata Suyasa.

ADVERTISEMENT

Untuk saat ini, Suyasa dan keluarganya mengaku sangat was-was ketika tidur di malam hari. Terlebih jika turun hujan deras bisa membuat bagian belakang rumahnya semakin tergerus. Di sisi lain, ia belum terpikir untuk pindah karena itu merupakan tempat satu-satunya miliknya.

"Jika sedang hujan deras, saya tidak pernah tidur nyenyak karena kepikiran dengan kondisi bagian belakang rumah, saya takut kembali ambruk," kata Suyasa.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ni Ketut Sekarini (48). Ia mengaku tidak bisa tidur tenang jika turun hujan.

"Saya sudah pasrah jika rumah saya ambruk karena ini merupakan risiko tinggal di dekat sungai. Tapi saya tetap berharap yang terbaik agar tidak sampai kejadian seperti itu," kata Sekarini.

Suyasa dan warga lainnya berharap pemerintah memberi bantuan senderan di bagian belakang rumah mereka yang tergerus air sungai. "Jika tidak segera ditangani kami sangat takut rumah kami juga akan ikut ambruk," kata Suyasa.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads