Prof. Peter Carey Ulas Kedekatan Jawa-Bali Masa Pangeran Diponegoro

Bincang Sejarah di Karangasem

Prof. Peter Carey Ulas Kedekatan Jawa-Bali Masa Pangeran Diponegoro

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 26 Okt 2022 23:16 WIB
Prof. Peter Carey saat memberikan penjelasan terkait sejarah Jawa-Bali di massa Pangeran Diponegoro kepada para peserta bincang sejarah yang diselenggarakan oleh Yayasan Bali Kuna Santi. (foto: I Wayan Selamat Juniasa)/detikBali)
Foto: Prof. Peter Carey saat memberikan penjelasan terkait sejarah Jawa-Bali di massa Pangeran Diponegoro kepada para peserta bincang sejarah yang diselenggarakan oleh Yayasan Bali Kuna Santi. (foto: I Wayan Selamat Juniasa)/detikBali)
Karangasem -

Profesor Peter Carey menjadi narasumber dalam Bincang Sejarah yang digelar Yayasan Bali Kuna Santi di Banjar Dinas Santi, Desa/Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Bali Rabu (26/10/2022) malam. Tema kali ini adalah Sejarah Jawa-Bali di Masa Pangeran Diponegoro Era Perang Jawa.

"Kita di sini punya banyak program dan salah satunya terkait sosial dan budaya yang terus kita lestarikan dan salah satunya dengan rutin melaksanakan bincang sejarah sejak dulu dan untuk kedepannya juga akan seterusnya dilaksanakan. Khusus untuk hari ini kita fokus pada sejarah Jawa-Bali di massa Pangeran Diponegoro dan Majapahit," kata pendiri sekaligus pembina Yayasan Bali Kuna Santi I Gusti Lanang Muliarta (56).

Prof. Peter Carey dipilih sebagai narasumber karena ahli di bidangnya. Dia sudah 40 tahun mempelajari terkait sejarah Pangeran Diponegoro. Bahkan ia sampai menetap di Jawa dan sangat fasih berbahasa Jawa. Selain itu, istrinya juga dari Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sehingga beliau kita ajak ke sini (Yayasan Bali Kuna Santi) untuk memberikan penjelasan terkait sejarah Jawa-Bali di masa Pangeran Diponegoro ke hadapan para tokoh yang ada di wilayah Desa Selat," kata Muliarta.

Prof. Peter Carey yang merupakan seorang sejarawan asal Inggris yang sudah selama 40 tahun mempelajari terkait sejarah Pangeran Diponegoro mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari terkait sejarah dari Pangeran Diponegoro karena sosoknya memiliki tugas yang sangat luar biasa saat itu dan tidak pernah mencari keuntungan pribadi. Tapi itu semua dilakukan untuk masyarakat Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Pangeran Diponegoro membawa suatu teladan bahwa kita tidak menerima begitu saja koloni Belanda saat itu. Karena mereka membawa malapetaka kepada bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terhormat saat itu," kata Carey.

Dengan kegigihan Pangeran Diponegoro saat itu dengan menolak keras koloni Belanda patut mendapat penghargaan dari bangsa Indonesia. Karena ia ingin mempertahankan harkat dan martabat bangsa, sehingga masyarakat Indonesia harus bangga memiliki sosok Pangeran Diponegoro.

"Saya sudah beberapa kali tampil dalam acara seperti ini. Karena saya ingin seluruh masyarakat Indonesia tahu siapa Pangeran Diponegoro dan mereka harus bangga punya beliau karena Pangeran Diponegoro sangat luar biasa jasanya untuk bangsa Indonesia," kata Carey.

Carey juga mengatakan bahwa antara Jawa-Bali di masa pemerintahan Pangeran Diponegoro kaitannya sangat erat karena ada banyak pasukan dan juga raden ayu yang berasal dari keluarga terkemuka Jawa yang mempunyai darah Bali. Selain itu juga banyak keturunan senopati dari ujung pulau Jawa bagian timur yang juga dari Bali sehingga kaitannya sangat erat.

Dalam acara bincang sejarah tersebut pendiri Yayasan Bali Kuna Santi juga memberikan cinderamata kepada Prof. Peter Carey berupa saput dan juga udeng khas Bali sebagai kenang-kenangan yang diakhiri dengan foto bersama.




(hsa/dpra)

Hide Ads