Jawaban-jawaban Kepsek SMPN 5 Denpasar soal Demo Tudingan Diktator

Round Up

Jawaban-jawaban Kepsek SMPN 5 Denpasar soal Demo Tudingan Diktator

tim detikBali - detikBali
Sabtu, 22 Okt 2022 07:45 WIB
Siswa SMPN 5 Denpasar menggelar demo menuntut kepala sekolah mundur, Kamis (20/10/2022).
Siswa SMPN 5 Denpasar menggelar demo menuntut kepala sekolah mundur, di Denpasar, Bali, Kamis (20/10/2022). Foto: Istimewa

Tudingan Diktator

Guru SMPN 5 Denpasar, Sagung Made Warsiki mengungkapkan, banyak peraturan baru yang membuat para guru tidak nyaman dalam bertugas sejak Putu Eka menjadi kepala sekolah. Ia bahkan menilai kepala sekolah bersikap diktator.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sistem ibu ini terlalu diktator dan kami sebagai guru kan kapasitasnya melayani siswa, bukan sebagai pembantu di sekolah. Tapi, selama ini kami harus mengepel setiap hari, bahkan ketika kami pakai pakaian adat juga harus mengepel. Padahal di sini sudah ada petugas kebersihan tiga orang," sebut Wali Kelas IX tersebut.

Tak hanya itu, menurut Sagung, selama kepemimpinan Putu Eka ada beberapa kejadian tak mengenakkan. Termasuk soal dua Waka Kesiswaan yang diberhentikan hanya karena masalah sepele.

Serta dua guru ekstrakurikuler, yakni silat dan Pramuka yang karena satu dua hal tidak diizinkan masuk ke sekolah. Menurutnya, masih banyak kejadian yang mengakibatkan para pengajar menjadi tak nyaman dalam menjelaskan tupoksi.

"Kalau menurut teman-teman guru di sini ya (kepala sekolah) harus diganti karena terlalu diktator dan karena sekolah adalah lembaga bukan rumah tangga, dan ada tupoksinya masing-masing. Sosok yang kami harapkan sebagai Kepala Sekolah adalah sosok yang melindungi, mengayomi dan mengemong kami, baik kepada guru maupun siswa," ungkapnya.

Siswa Sudah Kondusif

SMPN 5 Denpasar sudah kondusif sehari usai aksi siswa demo kepsek. Kegiatan belajar mengajar juga sudah berjalan lancar sejak Jumat (21/10/2022).

"Kegiatan belajar sudah berjalan seperti biasa. Kan ada lomba nih, jadi tidak belajar di kelas akhirnya. Kami ada lomba untuk perayaan Tri Sarawasti," kata guru SMP 5 Denpasar, Sagung Made Warsiki (57), Jumat (21/10/2022).

Menurut Made Warsiki, kondisi sudah kondusif ini karena para siswa telah merasa puas usai menyampaikan aspirasi mereka kemarin. "Suasana (belajar) sudah kondusif karena mereka sudah puas setelah keinginan sudah tersalurkan kemarin," ungkapnya.



Simak Video "Video: Ribuan Ikan di Danau Batur Mati Mendadak, Diduga Dampak Upwelling"
[Gambas:Video 20detik]

(irb/hsa)

Hide Ads