Kabupaten Karangasem menjadi salah satu wilayah terdamak cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di Bali. Data terbaru, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem mencatat sebanyak 89 titik bencana yang tersebar di 7 kecamatan.
Kepala pelaksana BPBD Karangasem, Ida Bagus Ketut Arimbawa mengatakan kerugian akibat banjir dan tanah longsor di Bumi Lahar diperkirakan lebih dari Rp 1,5 miliar. Jumlah tersebut di luar kerusakan infrastruktur jalan.
"Kemungkinan kerugiannya lebih dari Rp 1,5 miliar. Kami masih melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR terkait kerusakan infrastruktur jalannya berapa kira-kira kerugiannya," kata Arimbawa, Rabu (19/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arimbawa menjelaskan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan berupa selimut, matras, kompor, sembako, dan lainnya. Bantuan juga diberikan terhadap warga yang sempat mengungsi.
"Tapi, mereka tidak mengungsi menetap hanya mengungsi sementara saat malam hari saja. Saat pagi hari, mereka kembali ke rumah masing-masing," kata Arimbawa.
Dijelaskan Arimbawa, kebanyakan warga mengungsi ke rumah kerabat hingga balai banjar. Pengungsian dilakukan untuk mengantisipasi banjir di malam hari. Terlebih, beberapa hari terakhir hujan lebih sering mengguyur sejak sore hingga malam.
"Biasanya jika sore turun hujan sekitar pukul 17.00, masyarakat sudah datang untuk mengungsi ke balai banjar maupun ke rumah kerabat yang lebih aman," imbuhnya.
Berikut 89 titik bencana akibat cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Karangasem per Rabu (19/10/2022):
- Kecamatan Bebandem 27 titik
- Kecamatan Abang 25 titik
- Kecamatan Selat 18 titik
- Kecamatan Karangasem 8 titik
- Kecamatan Rendang 7 titik
- Kecamatan Manggis 3 titik
- Kecamatan Sidemen 1 titik
"Data ini hanya bersifat sementara, kemungkinan akan bertambah mengingat cuaca masih cukup ekstrem di Karangasem," pungkas Arimbawa.
(iws/hsa)