Round Up

#PrayForBali Menggema, 6 Tewas-Ratusan Mengungsi Akibat Bencana

tim detikBali - detikBali
Rabu, 19 Okt 2022 11:11 WIB
Dua warga mengumpulkan barang-barangnya setelah rumahnya sempat disapu banjir di Desa Tegal Cangkring, Jembrana, Bali, Selasa (18/10/2022). Foto: ANTARA/Dicky Bisinglasi
Bali -

Pasca bencana banjir dan longsor melanda Bali, hastag#PrayForBali pun trending dan menggema di media sosial Twitter. Warganet ramai-ramai mendoakan untuk keselamatan dan warga terdampak bencana alam.

Seperti diketahui, bencana alam banjir dan longsor mengepung Bali sejak hari Senin (17/10/2022). Banjir bandang di Jembrana menyebabkan Jalur Denpasar-Gilimanuk sempat ditutup hingga lima jembatan terputus. Hal yang sama terjadi di Tabanan, jembatan putus menyebabkan akses dua desa lumpuh total.

Tak hanya akses jalan rusak dan rumah warga terdampak, bencana yang mengepung Bali menimbulkan korban jiwa sebanyak enam orang dan ratusan orang lainnya terpaksa harus mengungsi. Berikut fakta-faktanya dirangkum dari pemberitaan detikBali.

5 Jembatan Putus di Jembrana

Banjir bandang Jembrana mengakibatkan Jalan Denpasar-Gilimanuk sempat lumpuh total karena jembatan perbatasan Penyaringan dengan Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, dipenuhi material seperti batang pohon, Minggu (16/10/2022) malam hingga Senin (17/10/2022).

Akses jalan ditutup untuk mengantisipasi dampak yang lebih besar, mengingat tingginya air hingga menutup jembatan. Penutupan jalan ini menyebabkan kemacetan panjang hingga belasan kilometer dari arah Denpasar maupun Gilimanuk.

"Jembatan ditutup sementara karena rawan, air deras," kata Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana, Senin (17/10/2022).

Selain jembatan di Jalur Denpasar-Gilimanuk, banjir bandang Jembrana juga menyebabkan lima jembatan terputus dan ratusan warga terisolasi. Lima jembatan tersebut terdiri atas tiga jembatan permanen dan dua jembatan gantung. "Jembatan putus, rusak berat," ujar, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman Kabupaten Jembrana I Wayan Sudiarta, Senin (17/10/2022).

Lanjut Sudiarta, jembatan-jembatan yang rusak, antara lain jembatan di Banjar Ambyarsari Desa Blimbingsari, Jembatan Penyaringan, dan Jembatan Sekarkejula Yehembang Kauh. Kemudian, jembatan gantung Gelar di Banjar Palungan Batu, Desa Batuagung, dan jembatan gantung Penyaringan. Dua jembatan gantung putus total.

Sudiarta juga membeberkan, putusnya jembatan Sekarkejula Klod, Desa Yehembang Kauh, membuat ratusan warga setempat terisolasi. Jembatan ini merupakan akses satu-satunya. "Kalau yang lain masih ada alternatif, meskipun warga harus memutar lebih jauh," ujarnya.

6 Ruas Jalan di Karangasem Tergerus Banjir

Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur beberapa wilayah di Karangasem, dalam beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah ruas jalan penghubung antar wilayah jebol tergerus air hujan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun roda empat.

Kabid Bina Marga Dinas PUPR dan Perkim Kabupaten Karangasem, I Wayan Surata Jaya mengatakan, setidaknya ada enam ruas jalan kabupaten yang jebol berdasarkan pendataan sementara. Warga pun harus mencari jalan alternatif.

"Jalan yang jebol memang sama sekali tidak bisa dilewati oleh kendaraan. Tapi untungnya masyarakat tidak sampai terisolir karena masih bisa menggunakan jalan alternatif yang jaraknya sedikit lebih jauh," kata Surata Jaya, Selasa (18/10/2022).

Enam ruas jalan yang jebol di Karangasem dan tidak bisa dilewati kendaraan, yaitu Jalan Kemoning-Bhuana Kerta (Tukad Taksu), Jalan Untalan-Galih. Selanjutnya, Jalan Pengadangan-Pasar Agung (2 titik), Jalan Mumbul-Pengadangan, dan Jalan Jungutan-Tihingan.

Baca halaman selanjutnya, ratusan warga mengungsi...




(irb/hsa)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork