Seorang warga di Banjar Munduk Andong, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan, atas nama I Ketut Satra (62) dilaporkan hilang sejak Senin (17/10/2022) sore. Keberadaan Satra yang terakhir kali dikabarkan pergi menyabit rumput di hutan sebelah utara Desa Bangli belum ditemukan hingga hari ini.
Perbekel atau Kepala Desa Bangli, I Made Adiasa, saat dikonfirmasi mengenai kabar tersebut membenarkannya. "Saat ini masih dilakukan pencarian," kata Adiasa, Selasa (18/10/2022).
Ia menjelaskan, sesuai laporan pihak keluarga kepada Kelian Banjar Munduk Andong, korban pergi menyabit rumput untuk ternaknya sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wita pada Senin (17/10/2022). Namun, hingga sore hari, korban tak kunjung pulang. Di sisi lain, kawasan Kecamatan Baturiti hujan deras sejak siang hingga sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pencarian berlangsung sejak Senin malam dengan menyusuri kawasan hutan di utara Desa Bangli. "Saat ini proses pencarian masih dilakukan tim Basarnas, BPBD, dan warga," sambungnya.
Sementara itu, Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) telah menerima informasi terkait warga Desa Bangli yang tak kunjung pulang setelah pergi menyabit rumput. Segera setelah menerima laporan, 6 personel kemudian diberangkatkan dari Kantor Basarnas Bali, Jimbaran, menuju lokasi.
"Pagi tadi kami terima informasi dari warga pada pukul 09.40 Wita terkait satu orang belum kembali dari mencari rumput," kata Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
Berdasarkan koordinasi yang dilakukan Tim SAR di lapangan, diketahui ada warga yang sempat melihat korban sekitar jam 17.00 Wita. Korban juga sempat terekam kamera pemantau atau CCTV yang ada di sebuah warung. Ia terlihat sedang berjalan ke arah utara dari rumahnya.
"Tim kami bagi menjadi dua, yakni 1 tim melaksanakan penyisiran di sungai dan 1 tim di hutan di sekitaran rumah korban," imbuhnya.
Untuk diketahui, tim SAR gabungan telah menelusuri jalan yang sering dilalui korban sehari-hari. Kondisi di seputaran lokasi pencarian sedang hujan deras dan turun kabut, sehingga jarak pandang berkisar kurang lebih 500 meter.
Tak hanya itu, area pencarian yang luas dan kondisi vegetasi hutan yang lebat cukup menyulitkan tim. Hasil penyisiran pada operasi hari pertama hingga pukul 18.00 Wita masih nihil.
(iws/hsa)