Lembaga survei Lingkaran Suara Publik (LSP) merilis survei elektabilitas partai di Pilpres 2024. Hasilnya, elektabilitas NasDem turun usai deklarasi pencapresan Anies Baswedan.
Dilansir dari detikNews, survei digelar 1-10 Oktober 2022, melibatkan 1.230 sampel yang diambil secara acak di 34 provinsi Indonesia. Kriteria sampel berusia 17 tahun ke atas atau sudah pernah menikah. Teknik pengumpulan data wawancara langsung dengan bantuan kuesioner. Survei memiliki margin of error +/- 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei secara keseluruhan menunjukkan PDIP memuncaki elektabilitas parpol dengan persentase 22,1%. Kemudian disusul Gerindra 19,3%, Demokrat 8,1%, Golkar 7,8%, PKB 7,1%, PKS 5,6%, dan NasDem 3,9%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Riset dan Kajian LSP Indra Nuryadin menjelaskan, posisi NasDem sebagai partai pengusung Jokowi berada di bawah ambang batas parlemen 4%. "Temuan survei sementara mencatat perolehan NasDem sebagai partai pengusung Jokowi pada Pemilu 2014 dan 2019, termasuk pendukung Ahok pada Pilgub DKI 2017, berada di bawah ambang batas parlemen 4%," ucapnya, Sabtu (15/10/2022).
Indra menyebut, elektabilitas NasDem tidak berubah meski sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024. Hal ini menandakan efek Anies Baswedan tidak terjadi, bahkan justru banyak pendukung NasDem mundur.
"Pascadeklarasi Anies sebagai capres, cenderung tidak memberi efek elektoral bagi NasDem. Harapan akan ada efek ekor jas dari pencapresan Anies, tidak terjadi. Justru ada kecenderungan pemilih NasDem hengkang dari NasDem mengikuti gelombang arus mundur para pengurus NasDem Pusat, dan beberapa provinsi dan kabupaten/kota," ucapnya.
"Pendukung Anies pun menolak pencapresannya oleh NasDem. Anies juga belum dapat meyakinkan suara pemilihnya untuk masuk memilih NasDem mengisi ruang yang ditinggalkan pemilih Jokowi dan Ahok dulu. Singkatnya, efek ekor jas pencapresan Anies untuk menaikkan elektabilitas belum atau tidak berjalan, justru memperoleh penurunan," lanjutnya.
Indra juga melihat ada efek rivalitas 'cebong' dan 'kadrun' yang menyertai NasDem, sehingga 'NasDrun' pun berefek pada elektabilitas NasDem. "Rivalitas antara 'cebong' dengan 'kampret'/'kadrun' masih berlangsung. Pencapresan Anies oleh NasDem pun memunculkan istilah baru 'NasDrun' yang diduga ditujukan untuk NasDem," tuturnya.
Hasil Survei Elektabilitas Parpol di Pilpres 2024
PDIP 22,1%
Gerindra 19,3%
Demokrat 8,1%
Golkar 7,8%
PKB 7,1%
PKS 5,6%
NasDem 3,9%
Perindo 3,3%
PAN 2,1%
PPP 1,6%
PSI 1,6%
Gelora 1,1%
Ummat 1%
PBB 0,4%
PKPI 0,2%
Buruh 0,1%
TT/TJ 14,7%
(irb/irb)