Kapolsek Kerambitan Bayar Kaul 'Naur Sesangi' di Jembatan Yeh Ho

Kapolsek Kerambitan Bayar Kaul 'Naur Sesangi' di Jembatan Yeh Ho

Chairul Amri Simabur - detikBali
Jumat, 14 Okt 2022 22:02 WIB
Kapolsek Kerambitan AKP Ni Komang Sri Subakti melakukan upacara mapekeling dengan harapan segera ada kepastian terkait keberadaan korban hanyut di Yeh Ho, Tabanan, Jumat (14/10/2022).
Kapolsek Kerambitan AKP Ni Komang Sri Subakti melakukan upacara mapekeling dengan harapan segera ada kepastian terkait keberadaan korban hanyut di Yeh Ho, Tabanan, Jumat (14/10/2022). (Chairul Amri Simabur/detikBali)
Tabanan -

Tak hanya keluarga Ni Luh Gede Puspasari yang berharap ada kepastian terkait identitas jenazah perempuan yang ditemukan mengapung di perairan Sanur, Denpasar Selatan, Bali, pada Jumat (14/10/2022) pagi. Kapolsek Kerambitan, AKP Ni Luh Komang Sri Subakti, juga berharap hal yang sama mengingat masa pencarian terhadap Puspasari pasca dikabarkan hanyut di Tukad Yeh Ho akan dihentikan sembari menunggu petunjuk baru.

AKP Sri Subakti sampai membayar kaul dengan melakukan upacara mapekeling dan naur sesangi di jembatan Tukad Yeh Ho, antara Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, dan Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan. Naur sesangi dilakukan sembari menunggu hasil identifikasi di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar.

"Karena kami, Basarnas, Bali Rescue, BPBD sudah berpreses. Sementara prosedur pencarian hanya tujuh hari. Kalau tujuh hari tidak ada hasil, pencarian dihentikan sementara sembari menunggu petunjuk baru," tutur Sri Subakti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pertimbangan itu, ia berharap sosok jenazah yang ditemukan mengapung di perairan Sanur merupakan gadis yang selama enam hari dicari-cari.

"Saya merasakan seperti apa suka duka (tim pencarian) di lapangan selama enam hari berturut-turut. Makanya saya mohon petunjuk agar pihak keluarga juga bisa melanjutkan prosesi upacara," imbuhnya.

Karena itu, sambungnya, begitu ada informasi penemuan jenazah perempuan di Sanur, pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian di wilayah Polresta Denpasar. Mengenai lokasi penemuan yang rupanya mengarah ke timur, menurutnya itu dimungkinkan karena di hari ketiga pencarian atau saat purnama, Senin (10/10/2022) arah gelombang berbalik dari barat laut menuju tenggara.

"Namun dengan perahu karet yang ada tidak bisa masuk ke tempat lain. Ditambah adanya temuan motor (korban) di wilayah barat dari lokasi hanyut," pungkasnya.

Penemuan mayat perempuan di perairanSanur, Denpasar, Bali, pada Jumat (14/10/2022) pagi memang diduga kuat merupakan Ni Luh Gede Puspasari. Mahasiswi asal dari Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, itu sebelumnya hanyut saat melintas di jembatan Tukad Yeh Ho sepulang kuliah dari Denpasar, Jumat (7/10/2022) malam.

Dugaan tersebut diperkuat dengan ditemukannya kartu perawatan kesehatan mandiri atau Mandiri Health Care pada jenazah mengapung di perairan Sanur. Pada kartu itu tertulis nama Ni Luh Gede Puspasari. Tak hanya itu, tante dari Puspasari bernama Desak Nyoman Ayu Sumariati juga meyakini bahwa jenazah yang ditemukan di perairan Sanur itu adalah Puspasari. Hal itu berdasarkan tas dan helm yang melekat pada tubuh saat jenazah ditemukan.

"Saya yakin 90 persen itu ponakan saya. Dari buku yang diambil di rumah saya, tasnya dan helmnya," kata Desak saat ditemui detikBali di RSUP Prof Ngoerah, Jumat (14/10/2022) siang.




(iws/dpra)

Hide Ads