Akibat hujan deras, bangunan rumah dapur milik seorang lanjut usia (lansia) yang bernama Muhammad Zen (62), warga Loloan Timur, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Bali Rabu dini hari (12/10/2022) ambruk. Dapur tersebut diduga sudah tua dan mulai lapuk.
"Saya kurang tahu persis, saya masih tidur dibangunin bapak," kata Masfu'ah (58) ditemui detikBali di rumahnya, Rabu sore (12/10/2022).
Istri dari seorang pemulung dan pengangkut sampah warga di Lingkungan Loloan Timur (Lotim) ini menuturkan, saat atap dapurnya roboh ia sedang tidur pulas. Dan kejadian diketahui pertama oleh suaminya. "Bapak mau ke belakang, dia yang tahu dapur sudah roboh," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari pantauan, warga lansia suami istri ini tinggal di sebuah bangunan rumah yang berukuran sekitar 5 x 6. Rumah tersebut terlihat sudah sangat tua. Selain dapur yang sudah roboh, atap rumahnya juga terlihat melengkung ke bawah.
Kapolsek Jembrana, Iptu I Putu Budi Santika menerangkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 00.15 Wita. Saat itu, korban bernama Mohammad Zen (62), terbangun dan hendak ke kamar mandi. Namun, saat dirinya berjalan, justru mendengar suara gemuruh dari arah belakang rumah.
Kemudian ia langsung bergegas mengecek bagian belakang rumah. Ternyata rumah dapur miliknya sudah roboh. "Korban mendengar saat hendak ke kamar mandi, kemudian dilihat oleh korban dapurnya sudah roboh," kata Kapolsek Budi Santika, Rabu (12/10/2022).
Korban kemudian membangunkan istri, karena khawatir terjadi atap rumah yang lain ikut roboh. Namun beruntung tidak ada korban jiwa. Akibat kejadian tersebut, korban menderita kerugian hingga Rp 20 juta.
Setelah dilakukan pengecekan oleh satuan Polsek Kota Jembrana, diketahui bahwa bangunan ukuran 3x5 meter tersebut sudah berusia lebih dari 17 tahun. Kemudian kondisi bangunan sudah mulai ada kerusakan pada kayu atap yang sudah mulai lapuk.
Selain itu, lanjut kapolsek, dari hasil pengecekan anggota di lapangan, kondisi bangunan dapur sudah hampir tidak layak huni. "Kondisinya ada bagian yang sudah lapuk," ungkapnya.
Pihaknya mengimbau agar seluruh masyarakat tetap waspada di tengah kondisi seperti saat ini. Cuaca ekstrem kerap menimbulkan bencana alam. "Untuk itu, kami harap masyarkat selalu waspada, mengingat cuaca akhir akhir ini kurang bersahabat," imbauannya.
(hsa/dpra)