Terungkap! Alasan Pangeran Harry Tak Bisa Lepas dari Meghan Markle

Terungkap! Alasan Pangeran Harry Tak Bisa Lepas dari Meghan Markle

tim detikhot - detikBali
Rabu, 12 Okt 2022 10:48 WIB
Britains Meghan, Duchess of Sussex gestures as she delivers a speech on stage during the annual One Young World Summit at Bridgewater Hall in Manchester, north-west England on September 5, 2022. - The One Young World Summit is a global forum for young leaders, bringing together young people from over 190 countries around the world to come together to confront the biggest challenges facing humanity. (Photo by Oli SCARFF / AFP) (Photo by OLI SCARFF/AFP via Getty Images)
Meghan Markle dan Pangeran Harry. Foto: AFP via Getty Images/OLI SCARFF
Bali -

Pangeran Harry dan Meghan Markle selalu tampak mesra, bergandengan tangan hingga saling merangkul, saat tampil di depan publik. Terungkap alasan Pangeran Harry selalu nempel dan tidak bisa jauh-jauh dari istrinya Meghan Markle.

Menurut Tom Bower penulis buku Revenge: Meghan, Harry and the War Between the Windsors, sikap Pangeran Harry yang tak bisa lepas dari istrinya tersebut, karena Meghan Markle memberikan apa yang tak pernah didapatkan Pangeran Harry dari kekasih-kekasihnya terdahulu.

Bower mengatakan, Pangeran Harry hancur dan terganggu secara psikologis karena kehidupan masa lalunya. Kehadiran Meghan Markle seperti obat dari semua trauma masa kecil putra kedua Raja Charles III tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Harry secara psikologis hancur karena kematian ibunya dan perlakuan ayahnya kepada ibunya, juga kepada Harry sendiri saat masih kecil," ungkap Tom Bower, seperti dilansir dari detikHot.

Seperti diketahui, Putri Diana meninggal dunia tahun 1997 usai bercerai dari suaminya Raja Charles III. Kesulitan hidup yang dialami Putri Diana, juga soal perselingkuhan suaminya dengan Camilla sudah menjadi rahasia umum dan terekam di media.

Pangeran Harry saat ini lebih menikmati hidup usai menikah dengan Meghan Markle dan memilih tinggal di California, bersama kedua anaknya. Ia disebut-sebut lebih bahagia setelah mundur dari keluarga Kerajaan Inggris.

Meski bahagia, menurut Tom Bower, Pangeran Harry mengalami masa sulit saat kematian Ratu Elizabeth II. Mereka berdua memang terkenal sangat dekat sebagai nenek dan cucu, namun di sisi lain Pangeran Harry juga merasa sedih karena tidak diperbolehkan memakai seragam militer selama prosesi pemakaman, juga tak diundang saat resepsi.

"Menurutku pemakaman Ratu Elizabeth II telah membangkitkan kesedihan dalam diri Pangeran Harry. Ia jauh dari keluarga dan teman-temannya, dan merasa seperti orang luar. Dan kurasa hal ini membuat tekanan besar pada hubungan Harry dan keluarga," ujar Tom Bower.




(irb/hsa)

Hide Ads