Salah satu pengemudi mobil terpaksa batal tangkil ke Pura Pulaki, karena mobilnya mogok terendam banjir di Jalan Raya Singaraja-Seririt, tepatnya di Desa Tangguwisia, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, Selasa (11/10/2022).
Dari pantauan detikBali di lokasi, banjir setinggi lutut orang dewasa menyulitkan kendaraan melintas. Sejumlah pengendara memilih putar balik, karena takut mesin kendaraan terkena air dan mogok. Namun, ada juga yang memaksakan diri melintas. Tak pelak hal tersebut menyebabkan beberapa motor dan mobil mengalami mogok di tengah jalan.
Salah satunya dialami pengemudi mobil bernama Eka Suadnyana asal Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Rencananya Eka mau tangkil ke Pura Pulaki, untuk sembahyang dalam rangka purnama kapat. Namun terjebak banjir di Jalan Raya Singaraja-Seririt, niat hati ingin menerobos, mobilnya malah mogok atau mati mesin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gak bisa nyala mobilnya, dari lima jam lalu sudah mati mobilnya, saya asli Sambangan, mau tangkil ke Pura Pulaki, sendiri saja, karena memang rutin setiap habis purnama pasti tangkil," ujar Eka Suadnyana sembari mencoba menyalakan mesin mobilnya, Selasa (11/10/2022) malam.
Menurut Eka, ini merupakan pengalaman pertamanya terjebak banjir hingga mobilnya mogok saat hendak tangkil ke Pura Pulaki. Ia pun terpaksa membatalkan tangkil ke pura. "Sekarang mau nyari bengkel mobil dulu, nanti mungkin setelah airnya surut, kira-kira sih karbunya kena air. Habis ini mau balik saja ke rumah," katanya.
![]() |
Salah seorang pengendara motor bernama Putu (40), memilih putar balik setelah terjebak banjir selama dua jam di salah satu bengkel motor di Jalan Raya Singaraja-Seririt. Ia sebelumnya hendak pergi kerja, namun memilih pulang akibat genangan banjir yang cukup tinggi.
"Saya pulang saja, sudah malam juga, tadinya sih mau ke tempat kerja, kebetulan dapat shift sore, saya kerja di restoran, tapi ketika lewat sini malah ada banjir. Jadinya saya berteduh di sini dulu, sudah dua jam di sini," ungkapnya.
(irb/hsa)