Waspada Fenomena La Nina di Bali Saat Musim Penghujan Datang!

Waspada Fenomena La Nina di Bali Saat Musim Penghujan Datang!

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Sabtu, 08 Okt 2022 07:40 WIB
Warga melintas di jembatan penyeberangan orang (JPO) di jalan Jenderal Sudirman Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/11/2020). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palembang memprediksi dampak fenomena La Nina, curah hujan di tujuh Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan lebih tinggi di atas normal hingga April 2021, yang berpotensi terjadinya banjir bandang dan tanah longsor. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Ilustrasi dampak fenomena la nina. Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Denpasar -

Bali kini tengah memasuki musim penghujan sejak September 2022 lalu. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bakal terjadi fenomena la nina dalam musim penghujan kali ini.

"Sekarang ini kita lihat memang karena sudah masuk musim penghujan, apalagi BMKG sudah memprediksi ada fenomena la nina," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai BMKG Wilayah III Denpasar I Nyoman Gede Wiryajaya saat dihubungi detikBali, Jumat (7/10/2022).

Wiryajaya menjelaskan, fenomena la nina merupakan fenomena global yang berdampak pada penambahan curah hujan dari kondisi normal. Pihaknya memprediksi terjadi la nina lantaran pada masa peralihan dari musim kemarau ke penghujan intensitas hujan mulai bertambah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya kita lihat curah hujan bertambah dan sekarang ini sebagian besar masih pada masa peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Walaupun sudah di musim hujan, tapi sebagian besar masih pada masa peralihan musim," jelasnya.

Pada masa peralihan ini, angin masih bertiup dari tenggara ke barat daya. Nantinya, jika angin sudah berada di wilayah barat, maka dapat dipastikan Bali sudah masuk musim penghujan. Karena angin masih bergerak, maka wajar terjadinya cuaca ekstrem.

ADVERTISEMENT

"Kalau sudah (angin sudah) di barat semuanya dan sudah konsisten, berarti sudah masuk musim penghujan. Sehingga saat ini wajar terjadi hujan ekstrem. Cuaca ini saat ini diprediksi secara umum berawan, namun masih ada potensi hujan intensitas sedang dan itu tidak merata di sebagian besar wilayah Bali," paparnya.

Di tengah masa peralihan ini, intensitas curah hujan di seluruh Bali masih bervariasi di masing-masing daerah. Pada masa peralihan musim ini ditandai hujan dengan intensitas tinggi, namun durasinya singkat.

"Artinya hujannya lebat namun sebentar waktunya. Itu peralihan musim dan dia hujan sporadis, artinya di beberapa tempat saja, (dan) enggak merata semua," tutur Wiryajaya.

"Tapi ketika sudah masuk musim penghujan, curah hujan merata sampai seluruh Bali, kemudian hujannya intensitas tinggi dan waktunya cukup lama. Kadang-kadang dari pagi sampai sekian jam lamanya. Kalau peralihan sebentar-sebentar dia," paparnya.




(irb/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads