Yasonna Minta Loket Pembayaran VoA di Bandara Bali Diperbanyak

Yasonna Minta Loket Pembayaran VoA di Bandara Bali Diperbanyak

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Sabtu, 08 Okt 2022 05:59 WIB
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly di Art Center Denpasar, Bali, Jumat (7/10/2022).
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly di Art Center Denpasar, Bali, Jumat (7/10/2022). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali
Denpasar -

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly menyoroti inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Plt Dirjen Imigrasi Prof Widodo Ekatjahjana di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Kamis (6/10/2022) malam. Ia meminta ke depannya loket pembayaran Visa on Arrival (VoA) diperbanyak.

Tak hanya memperbanyak loket pembayaran VoA, Yasonna juga meminta cara pembayaran VoA bisa dipermudah. Dua hal ini menurutnya, bisa menghindari terjadinya penumpukan antrean wisatawan di loket pembayaran.

"Kadang-kadang kalau konter (loket) pembayaran itu hanya ada beberapa dan tiba-tiba nanti banyak pesawat yang landing, maka akan menyebabkan antrean panjang. Walaupun itu urusan imigrasi, tapi diharapkan kerja sama perbankan agar konter-konter pembayaran VoA bisa diperbanyak," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasonna menambahkan, pihaknya telah melakukan rapat dengan Menteri Keuangan membahas mengenai pembayaran VoA, sehingga ke depannya pembayaran dapat dilakukan dari mana saja dan tidak terbatas menggunakan pembayaran tunai di loket bandara.

"Kami juga berharap Kementerian Keuangan bisa segera merevisi kebijakan tentang pembayaran dari luar negeri, sehingga lebih gampang. Jadinya, orang (turis) tinggal bayar pakai credit card, e-money, atau whatever, sehingga pembayarannya bisa lebih mudah," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Plt Dirjen Imigrasi Prof Widodo Ekatjahjana marah melihat penumpukan antrean pada gerai bank di Voa Bandara Bali, saat sidak Kamis (6/20/2022) sekitar pukul 22.30 Wita. Ia kaget terdapat antrean panjang. Penyebabnya, satu gerai yang berisi empat konter pembayaran tidak sepenuhnya berjalan. Malah ada satu gerai tidak ada konter pembayaran karena belum ada fasilitas pembayaran.

Penumpukan wisatawan terjadi karena antara pukul 22.00-23.00 Wita, dijadwalkan ada empat penerbangan dari luar negeri, yaitu Australia, Korsel, dan Qatar. Mereka antre membayar VoA dengan uang tunai rupiah, mata uang asing, atau gesek menggunakan Electronic Data Capture atau EDC.

Akibat gerai bank tidak sebanding wisatawan, antrean tidak bisa terhindarkan. "Nggak boleh begini. Ayoklah kita punya sense of crisis. Saya sedang perjuangkan pembayaran online. Tapi harusnya jangan sampai seperti ini. Imigrasi jadi sampah kayak gini," tuturnya kepada petugas bank.




(irb/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads