Kala Pura di Canggu Berdampingan dengan Bar Tempat Party Tiap Malam

Kala Pura di Canggu Berdampingan dengan Bar Tempat Party Tiap Malam

Tim detikTravel - detikBali
Selasa, 27 Sep 2022 11:43 WIB
Pura Batu Bolong di Canggu bersebelahan dengan bar
Pura Batu Bolong di Canggu bersebelahan dengan bar. Foto: Google Street View
Badung -

Jika berkunjung ke kawasan Pantai Batu Bolong, Desa Canggu, Kabupaten Badung, Bali, kamu akan melihat pura yang berdiri bersebelahan dengan bar-bar yang menjadi tempat party para turis. Pura tersebut adalah Pura Batu Bolong merupakan salah satu Pura Kayangan Jagat di Bali.

Dikutip dari detikTravel, di Pura Batu Bolong, umat Hindu biasa melakukan persembahyangan sehari-hari dan melaksanakan berbagai upacara seperti Melasti, Piodalan, hingga Purnama. Pura ini dijadikan tempat pemujaan untuk Ida Batara Segara. Selain itu, di sana juga dilakukan penyucian benda-benda sakral dari pura-pura di Bali.

Tempat ibadah yang suci ini rupanya berdampingan dengan bar-bar yang setiap malam jadi tempat pesta. Musik diputar, turis bebas bergoyang menikmati irama musik sembari menikmati minuman beralkohol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pura Batu Bolong di Canggu bersebelahan dengan barPura Batu Bolong di Canggu bersebelahan dengan bar Foto: Google Street View

Tak jarang ditemukan turis mabuk sampai masuk ke wilayah pura. detikTravel menyaksikan sendiri beberapa turis memilih duduk, tidur, hingga kencing di area pura.

ADVERTISEMENT

Anggota Linmas Desa Canggu, Nyoman yang kebetulan berjaga di kawasan tersebut mengatakan, turis yang mabuk setelah berpesta di bar itu biasa ditemukan.

"Sudah biasa itu, terlalu banyak minum mungkin," kata Nyoman.

Ia juga kerap menemukan turis yang bertengkar di bawah pengaruh alkohol. Jika sudah seperti itu, mereka akan diamankan.

"Terlalu banyak minum mereka jadi salah paham dengan temannya. Kita amankan. Kita sedikit kasih omongan," ujar dia.

"Justru orang lokal yang biasanya rese. Kalau orang asing kita sudah biasa menangani," katanya.

Kembali ke lokasi pura yang berdekatan dengan tempat berpesta, ada kekhawatiran kegiatan ibadah di pura bakal terganggu. Akan tetapi Nyoman menjelaskan bahwa terjalin toleransi antara kedua tempat ini.

"Jika di pura sedang ada acara, bar-bar itu tidak menyalakan musik. Jadi, tidak bising," ujarnya.

Nyoman menambahkan orang-orang yang ingin beribadah di pura justru sempat terganggu dengan lapak-lapak yang menawarkan penyewaan papan selancar dan menjual makanan di depan pura. Lapak-lapak itu memang kerap diserbu turis yang ingin berselancar di pagi hari.

"Itu ditertibkan karena kumuh. Biasanya orang mau Melasti malah melihat ada sampah, ada celana dalam. Jadi yang datang ke pantai mau sembahyang koar-koar, kawasan suci kok seperti ini," katanya.

Dulu Tak Ada Bar, Turis di Canggu Hanya Berjemur-Surfing

Pariwisata di Canggu, Bali mendapatkan sorotan menyusul munculnya petisi 'Basmi Polusi Suara di Canggu'. Pengamat Pariwisata I Putu Anom menceritakan kondisi Canggu dulu versus sekarang.

Menurut Anom, dahulu tidak ada turis-turis party di bar atau sejenisnya, mereka yang berwisata di Canggu hanya menikmati pantainya. Situasi saat ini jauh berbeda dibandingkan dengan Canggu pada tahun 1980-an yang masih belum banyak dikunjungi wisatawan.

Waktu itu, kata Putu Anom baru ada pembangunan beberapa vila yang jumlahnya relatif kecil. Demikian pula fasilitas rumah makan maupun restoran pun jumlahnya masih terbatas.

"Toko cendera mata pun masih terbatas karena waktu itu baru ada beberapa wisatawan yang melakukan aktivitas di pantai untuk berjemur dan di laut untuk berenang dan surfing," ungkapnya, Sabtu (18/9/2022).

Seiring berjalannya waktu, pariwisata pantai di kawasan Pantai Bukit Pecatu, Kuta Selatan maupun ke arah utara yaitu Desa Canggu, Kuta Utara diperluas untuk menarik para turis asing. Hingga saat ini semakin menjamur bar, diskotek hingga kelab malam.

"Dengan demikian mulailah berkembang pesat pembangunan fasilitas pariwisata terutama akomodasi hotel dari berbagai jenis, rumah makan, bar, dan restoran yang semakin menjamur," bebernya.

Perkembangan pesat fasilitas pendukung pariwisata juga berbanding lurus dengan pertumbuhan jumlah penduduk pendatang ke wilayah tersebut.

"Tentunya hal ini juga dibarengi dengan berkembang pesatnya permukiman baru termasuk berkembang pesatnya penyewaan rumah kos dan berakibat arus transportasi di jalur wilayah tersebut semakin padat bahkan sering terjadi kemacetan lalu lintas ke arah barat menuju daya tarik wisata Tanah Lot," paparnya.

Hal inilah yang menjadi peta pergeseran lokasi pariwisata. Para pengusaha pun mulai melirik tempat yang nyaman dan baru, termasuk di Canggu.

"Diskotek dan bar yang buka sampai malam itu kan tergantung lokasinya," tandasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Arus Lalin di Canggu-Tanah Lot Bali Ramai Lancar saat Libur Lebaran"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads