Hari Bhakti Postel, Sejarah Pengambilalihan Jawatan PTT dari Jepang

Hari Bhakti Postel, Sejarah Pengambilalihan Jawatan PTT dari Jepang

Tim detikNews - detikBali
Selasa, 27 Sep 2022 05:48 WIB
Mas Suharto, pejuang sekaligus Kepala Jawatan Pos Telegram dan Telepon (PTT) Indonesia pertama
Mas Suharto, pejuang sekaligus Kepala Jawatan Pos Telegram dan Telepon (PTT) Indonesia pertama. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Denpasar -

Hari Bhakti Postel (Pos dan Telekomunikasi) diperingati setiap tanggal 27 September. Memperingati Hari Bhakti Postel penting mengetahui peristiwa sejarah di baliknya.

Hari Bhakti Postel diperingati sebagai peristiwa sejarah pengambilalihan Kantor Pusat Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon (PTT) di Bandung oleh pemuda Indonesia dari kekuasaan penjajah Jepang. Berikut sejarah lahirnya Hari Bhakti Postel.

Pengambilalihan Jawatan PTT dari Kekuasaan Jepang

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari detikNews yang dilansir dari laman Kominfo, tanggal 27 September menjadi momentum peringatan sejarah pengambilalihan Kantor Pusat Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon (PTT) di Bandung oleh pemuda Indonesia yakni Angkatan Muda Pos Telegrap dan Telepon (AMPTT) dari kekuasaan penjajah Jepang.

Kemudian, pada tanggal 3 September 1945 setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soetoko, penggerak AMPTT mengadakan pertemuan. Tujuannya untuk membahas rencana merealisasikan pemindahan kekuasaan, di mana lahir kesepakatan jika Kantor Pusat PTT harus sudah dikuasai paling lambat akhir bulan September 1945.

ADVERTISEMENT

Perundingan dengan Jepang Selalu Gagal

Pada fanggal 24 September 1945, Soetoko meminta Mas Soeharto dan R. Dijar untuk menemui pimpinan PTT Jepang, Tuan Osada. Tujuannya untuk berunding dan mendesak agar hari itu juga pihak Jepang mau menyerahkan pimpinan Jawatan PTT secara terhormat kepada Bangsa Indonesia.

Namun perundingan yang dilakukan oleh Mas Soeharto dan R. Dijar bisa gagal karena tidak membuahkan hasil apapun.

Upaya Bangsa Indonesia Merebut Kantor Pusat PTT dari Jepang

Setelah tiga hari gagal berunding dengan pihak Jepang, AMPTT sudah siap dengan senjatanya masing-masing. Pada tanggal 27 September 2022, para rakyat sudah dikerahkan dan massa sudah berkumpul di halaman selatan.

Soewarno dan pasukannya memasuki ruangan kantor yang dikuasai Jepang dan membuat mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghalangi AMPTT. Secara sukarela, pasukan Jepang menyerahkan senjatanya.

Lahirnya Hari Bhakti Postel

Setelah itu, rakyat Indonesia menurunkan bendera Jepang dan mengibarkan Bendera Merah Putih pada tiang listrik.Massa yang menjadi saksi perebutan Kantor PTT dari Jepang, mengumandangkan lagu Indonesia Raya.

Akhirnya, peristiwa pengambilalihan Kantor Jawatan PTT dari tangan Jepang oleh Angkatan Muda PTT pada 27 September 1945 diperingati sebagai Hari Bhakti Postel.




(nor/nor)

Hide Ads