Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran bunuh diri segera konsultasikan persoalan anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Seorang pria berinisial KS (23) asal Banjar Dinas Munduk Waban, Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali ditemukan tewas gantung diri di rumahnya menggegerkan warga. Diduga ia nekat mengakhiri hidup lantaran mengalami depresi setelah bercerai dengan sang istri tiga bulan yang lalu.
"Diduga korban gantung diri karena stres ditinggal (cerai) oleh istrinya sekitar 3 bulan yang lalu," kata Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya kepada detikBali, Jumat (23/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumarjaya menyebut korban ditemukan pertama kali gantung diri oleh sang ibu di dalam kamarnya. Saat itu ibunya hendak membangunkannya, Jumat (23/9/2022) sekitar pukul 06.00 Wita.
Sebab salah satu teman korban berinisial GP asal Desa Panji datang hendak meminjamkan sepeda motor pada korban. Namun alangkah terkejutnya ibu korban mendapati anaknya tewas gantung diri menggunakan tali yang diikat pada tiang bambu di dalam kamarnya.
"Karena ada temannya datang, ibu korban masuk ke kamar korban untuk membangunkannya, namun saat tiba di kamar, ibu korban melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung dan saksi sempat meraba leher korban kondisinya sudah dalam keadaan dingin dan sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelas Gede Sumarjaya.
Jasad korban kemudian dievakuasi bersama dengan warga dan aparat kepolisian setempat. Lalu untuk memastikan penyebab kematian korban, jasad korban kemudian di visum oleh Tim Medis Puskesmas I Banjar.
Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dari jasad korban juga ditemukan ada bekas luka jeratan pada leher, mengeluarkan cairan pada kemaluan, lidah menjulur, hingga mata membiru.
"Dari pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan sudah menerima kejadian tersebut dengan ikhlas sebagai musibah," pungkas Sumarjaya.
(nor/nor)