Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali belum menentukan sistem pembelajaran untuk siswa saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November 2022 mendatang. Bila akhirnya harus dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), pihak Disdikpora Bali menyatakan tidak ada masalah.
Adapun pusat kawasan penyelenggaraan kegiatan tersebut, yakni daerah Badung, Bali. Disinggung terkait proses pembelajaran siswa yang bersekolah di kawasan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Kadisdikpora) Provinsi Bali, KN. Boy Jayawibawa mengaku belum ada informasi lebih lanjut apakah nantinya siswa akan tetap bersekolah seperti biasa atau akan beralih ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
"Kalau pun ada nantinya PJJ itu tidak terlalu menjadi persoalan karena kemarin dengan COVID-19 kan masyarakat sudah terbiasa. Dan kalau memang nanti kebijakannya dari Gubernur dan Kapolda (harus PJJ), saya rasa tidak masalah, toh hanya di masa G20 saja," katanya pada Senin (19/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boy mengatakan, jika memang menerapkan PJJ, pihaknya akan tetap mendukung hal tersebut dikarenakan ke depan pihaknya memang mengarahkan proses pembelajaran siswa ke hybrid learning.
"Kalau memang harus PJJ semuanya sudah siap. Sekolah-sekolah juga sudah siap memfasilitasi. Hanya saja sejauh ini belum ada arahan (tentang PJJ)," ucapnya ketika ditemui di Art Center, Denpasar, Bali.
Di sisi lain, Boy menyampaikan nantinya jika harus dilakukan PJJ, maka tidak ada pemberian tambahan kuota data internet bagi siswa. Pihaknya juga mengatakan bakal mengecek kalender akademik untuk mengetahui apakah saat itu memang ada libur atau tidak.
"Kami belum cek kalender pendidikan. Apakah saat itu (pelaksanaan KTT G20) sedang libur atau bagaimana karena bulan-bulan itu anak-anak juga baru selesai ulangan," tambahnya.
(kws/kws)