Lokasi peti mati Ratu Elizabeth II di gereja Westminster Hall dibuka untuk umum agar warga Inggris bisa memberikan penghormatan terakhir kepada sang ratu sebelum disemayamkan pada 19 September. Namun, kini ditutup sementara karena antrean membludak dan waktu tunggu selama 14 jam.
Dikutip dari detikTravel, untuk mengunjungi lokasi pembaringan Ratu Elizabeth ini, publik perlu mengantre terlebih dahulu. Namun, saking banyaknya yang ingin memberikan penghormatan terakhir, antrean ke lokasi pembaringan Ratu ini dihentikan sementara.
Dilansir dari Metro UK, orang-orang telah diperingatkan untuk tidak mengikuti antrean menuju pembaringan Ratu Elizabeth. Sebab akses masuk ke area ini ditutup selama setidaknya 6 jam ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini dilakukan karena area Westminster Hall telah mencapai kapasitas maksimumnya. Antrean warga yang ingin berkunjung sudah mengular jauh hingga ke ujung jalan di Southwark Park, bagian tenggara London.
Dengan antrean sepanjang itu, diperkirakan waktu tunggu untuk sampai ke peti mati Ratu dapat mencapai 14 jam lamanya. Ditaksir ada ribuan orang yang terlibat dalam antrean ini. Panjang antreannya kini sudah mencapai 4,5 mil atau 7,2 kilometer.
Penutupan akses masuk antrean ini diumumkan oleh Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga.
"Southwark Park telah mencapai kapasitas. Entri akan dijeda setidaknya selama 6 jam. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tulis Departemen tersebut melalui akun Twitter resminya.
Meski begitu, dilaporkan oleh Metro UK bahwa orang-orang tampaknya tak mengetahui perihal penutupan entri tersebut. Sehingga banyak dari mereka yang tetap datang ke area Southwark Park.
Banyak warga Inggris yang sengaja datang dari jauh untuk memberikan penghormatan terakhirnya pada sang Ratu. Meski telah mengetahui bahwa antrian memakan waktu yang cukup lama, namun mereka tetap bersikeras mengantri untuk menunjukkan rasa hormatnya.
![]() |
Salah satu warga yang ikut mengantri adalah Melanie Pickman (50), seorang perawat yang berasal dari Swansea, Wales. Ia berangkat dari rumahnya pada pukul 11 pagi dan berhasil masuk antrian sekitar pukul 3 sore kemarin.
Ia mengatakan bahwa anaknya menganggapnya gila karena nekat berangkat meski mengetahui antreannya sangat panjang.
"Saya hanya berpikir bahwa saya perlu datang. Kita tidak akan pernah melihat ini lagi. Dia (Ratu Elizabeth) melayani negara kita untuk waktu yang lama. Kita berutang padanya untuk menunjukkan rasa hormat," ujarnya.
"Dia mungkin Ratu, tetapi dia juga ibu, bibi, dan nenek seseorang. Saya hanya berpikir dia adalah bagian dari kita juga. Kita beruntung memilikinya," Melanie menambahkan.
(nor/nor)