Diduga karena Obat Nyamuk, Rumah Pensiunan PNS di Jembrana Terbakar

Diduga karena Obat Nyamuk, Rumah Pensiunan PNS di Jembrana Terbakar

I Ketut Suardika - detikBali
Rabu, 14 Sep 2022 14:14 WIB
Petugas dari TNI membantu evakuasi dan membersihkan bekas bangunan yang terbakar, Rabu (14/9/2022)
Foto: Petugas dari TNI membantu evakuasi dan membersihkan bekas bangunan yang terbakar, Rabu (14/9/2022) (istimewa)
Jembrana -

Satu unit rumah milik warga seorang pensiunan PNS di Desa Gumbrih ludes terbakar, pada Selasa (13/9/2022) sekitar pukul 12.10 Wita. Kebakaran diduga karena obat nyamuk bakar yang dinyalakan pada Senin malam sejak pukul 23.00 Wita.

Rumah semi permanen berukuran 4x5 meter tersebut ditempati warga bernama I Made Rai Suara (50), Banjar Sengguhan, Desa Gumbrih, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Bali.

Dari informasi yang didapat, rumah tersebut milik I Made Anom Subali, (66) asal Banjar Pasar, Desa Gumbrih, seorang pensiunan PNS. Selanjutnya, rumah tersebut diberikan kepada I Made Rai Suara bersama istri dan anaknya untuk ditempati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu warga termasuk KK miskin. Diberikan menempati secara kemanusiaan ditempati cuma-cuma, tidak ada embel-embelnya," kata Perbekel Desa Gumbrih I Nyoman Adi Rosadi, saat dikonfirmasi detikBali, Rabu (14/9/2022)

Sebelumnya, korban menyalakan obat nyamuk bakar yang di taruh di atas piring. Saat pagi hari korban dan keluarga bangun tidur ternyata obat nyamuk yang dibakar itu masih menyala.

ADVERTISEMENT

Kemudian, mereka melakukan aktivitas rutin seperti biasa, mengantar anaknya ke sekolah, dan selanjutnya dia bersama istrinya pergi bekerja ke kebun. Saat kejadian rumah tersebut dalam keadaan sepi penghuni.

Kejadian tersebut diketahui pertama kali oleh tetangga korban I Gede Sunia (72), yang saat itu sedang bekerja. Tiba-tiba listrik padam, kemudian saksi ingin mengecek listrik ke sekitaran rumah.

Saat mengecek, kemudian saksi melihat kepulan asap dari belakang rumahnya. Saksi pun akhirnya mendekati sumber asap tersebut. Saat di lokasi, ternyata api sudah besar membakar rumah yang ditempati oleh I Made Rai Suara.

Kemudian saksi meminta tolong kepada tetangga, untuk membantu memadamkan api tersebut dan masyarakat sekitar berdatangan untuk membantu memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya.

Sementara diduga karena api dari racun nyamuk bakar dan keadaan rumah sepi karena ditinggal sekolah dan bekerja di Kebun. "Nah itu baru info awal, saya juga tidak tahu persis, namanya musibah. Katanya sih, dari obat nyamuk, lupa mungkin sisanya tidak dimatikan, entah bagaimana terjadilah sebuah musibah," kata Perbekel Gumbrih.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian kejadian tersebut, kerugian yang di alami diperkirakan mencapai Rp 50 juta. "Sementara setelah musibah itu, korban bersama keluarga tidur di rumah mertuanya," tukasnya.




(kws/kws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads