Pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir turut berdampak pada berbagai kegiatan organisasi mahasiswa di kampus-kampus. Tak terkecuali keberadaan pers mahasiswa atau Persma.
Di tengah redup dan minimnya penggiat organisasi macam Persma, mereka mulai membuat program-program secara offline untuk menunjukkan geliat dan eksistensi pers kampus. Seperti halnya dilakukan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Khlorofil di kampus Fakultas Pertanian Universitas Udayana.
Adapun program kerja pertama mereka secara offline adalah menyelenggarakan pelatihan jurnalistik tingkat dasar (PJTD). "Jadi setelah pandemi, setelah pandemi dua tahun, untuk pertama kalinya kita ngadain PJTD offline. Ini benar-benar kayak suatu hal baru sih dari kami," kata Wakil Pemimpin Umum LPM Khlorofil Ni Luh Utami, Minggu (11/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PJTD umumnya dilakukan oleh lembaga pers mahasiswa ketika merekrut anggota baru. PJTD dilaksanakan guna memperkenalkan ilmu jurnalistik tingkat dasar. Proker PJTD biasanya dilaksanakan sekali dalam setahun usai perekrutan anggota baru.
Pada PJTD kali ini, LPM Khlorofil menghadirkan empat materi dasar. Pertama, pengenalan lembaga pers mahasiswa yang dibawakan wartawan freelance Luh Putu Sugiari. Kedua, penulisan jurnalistik menarik dan kritis oleh Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Denpasar Eviera Paramita Sandi.
Ketiga, materi berupa berita langsung (hard news) dan berita kisah (soft news) dibawakan oleh wartawan senior Rofiki Hasan. Keempat, materi teknik penggalian data dibawakan oleh korespondensi salah satu televisi swasta nasional Bagus Putra Mas Suwarjana.
Utami menuturkan, sebagai pelengkap, PJTD kali ini juga mengundang peserta dari luar LPM Khlorofil, alumni serta Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI). Ia berharap PJTD mampu memperkenalkan dunia jurnalistik kepada para peserta.
"Jadi kami harap juga dengan pjtd ini selain memperkenalkan dunia jurnalistik ke peserta, juga nambah relasi dari LPM luar terus dari alumni juga nanti juga sama alumni PPMI biar istilahnya nambah pengamanan mereka gimana terus gimana sih nanti keterusan di jurnalistik gimana," harap Utami.
Utami mengungkapkan, kondisi Persma di Fakultas Pertanian Unud selama ini memang mengalami kekurangan sumber daya manusia (SDM). Meski demikian, pihaknya berupaya menjalankan proker sebaik mungkin.
"Kalau kesulitan SDM jujur saja kita kurang SDM sih. Tapi karena kami istilahnya baru belajar, terus kerja sama kami juga kuat gitu istilahnya di LPM, walaupun kami istilahnya multi kerjaan, semua proker-proker yang kami kerjakan berjalan baik sejauh ini," ungkapnya.
"Kemarin juga buat e-buletin segala macam, terus beli. Lagi tugas liputan untuk tiap Minggu harus terbit berita segala macamnya untuk kegiatan liputan acara kampus juga itu kami bagi tugas walaupun bersedikit, tapi dengan bantuan alumni juga kemarin bisa kami handel sejauh ini," ungkap mahasiswi angkatan 2019 itu.
(iws/iws)