Tak Terlihat Seharian, Dokter di Malang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Tak Terlihat Seharian, Dokter di Malang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Tim detikJatim - detikBali
Kamis, 08 Sep 2022 21:09 WIB
Evakuasi jenazah dokter di malang yang ditemukan gantung diri
Evakuasi jenazah dokter di malang yang ditemukan gantung diri (Foto: Dok. Polres Malang Kota)
Bali -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Seorang dokter yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Universitas Brawijaya, Malang, inisial AR (29) ditemukan tewas gantung diri. Dokter asal Gresik itu terakhir kali diketahui oleh teman-temannya pada Senin (6/9/2022) malam. Besoknya korban tak masuk kuliah dan tak terlihat seharian.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febriyanto Prayoga mengatakan teman-teman korban berinisiatif mencari ke rumah kontrakan teman perempuan korban berinisial HA (28) di Jalan Monginsidi, Selasa (6/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pagi tidak ikut kuliah, teman-temannya kuliah mencari. Kemudian teman-temannya ke kontrakan tersebut," tutur Bayu, Kamis (8/9/2022) seperti dikutip dari detikJatim.

Hanya saja, HA dan temannya mendapati pintu rumah kontrakan tersebut terkunci dari dalam. Mereka juga sempat mengintip dari jendela, tetapi tak ada tanda-tanda ada orang. Lantaran curiga, HA dan temannya kemudian memanggil ahli kunci untuk membuka pintu.

"Keadaan terkunci dari dalam. Dan saat dibuka bersama pemilik kontrakan, yang bersangkutan ditemukan gantung diri," ujar Bayu.

Mendapati korban tewas gantung diri, mereka kemudian melapor ke pihak kepolisian. Petugas selanjutnya langsung mendatangi TKP. Adapun jenazah dievakuasi ke RS Syaiful Anwar (RSSA). Dari hasil visum et repertum, tak ditemui tanda-tanda kekerasan pada korban.

Berangkat dari hasil pemeriksaan tersebut, polisi menyimpulkan korban bunuh diri. Meski begitu sejumlah saksi termasuk HA sempat diperiksa oleh pihak polisi. Namun, polisi enggan menjelaskan lebih lanjut hasilnya.

"Sudah diperiksa termasuk saksi lainnya. Penyebabnya bunuh diri," kata Bayu.

Kesaksian Penjaga Kontrakan
Sementara itu, salah satu saksi sekaligus penjaga rumah kontrakan, Riska (30) mengatakan peristiwa bunuh diri itu terjadi pada Selasa (7/9/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, ia tengah mencuci di belakang rumah.

"Saya pas nyuci baju, baru keluar setelah ramai ada banyak polisi," tutur Riska kepada detikJatim, Kamis (8/9/2022).

Menurut Riska, rumah tersebut selama ini dikontrak HA (28) yang merupakan teman korban. HA juga sendiri merupakan seorang dokter di RS Syaiful Anwar (RSSA). Usai peristiwa tersebut, dirinya mengaku kebingungan menghubungi HA.

"Kan nggak bisa masuk, karena ada garis polisi. Saya mbaknya nggak bisa dihubungi. Sudah hampir satu tahun ini ngontrak," ujar Riska.

Riska sendiri mengaku tak mengenal dengan korban. Hanya saja, ia menyebut bahwa korban memang kerap datang ke rumah kontrakan HA.

"Kalau yang bunuh diri saya gak kenal. Tapi kayaknya sering ke sini. Kalau yang mbaknya (HA) saya sering ketemu," beber Riska.




(iws/iws)

Hide Ads