Seorang lansia berinisial IMJ (64), asal Banjar Dinas Bedugul, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, tewas gantung diri pada Senin (5/9/2022) di kuburan desa setempat. Perihal kejadian tersebut pihak keluarga mengaku tidak ada firasat sebelumnya.
Anak kedua mendiang I Komang S (29), mengatakan ia dan keluarga lain tidak ada firasat apapun sebelum ayahnya ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri. Bahkan, sore hari ayahnya masih beraktivitas seperti biasa.
"Saya tidak ada firasat apapun, karena memang setiap hari ayah saya selalu pergi ke kerabat atau teman-temannya, dan malam atau besoknya baru pulang ke rumah," kata Komang S saat ditemui di rumahnya Banjar Dinas Bedugul, Desa Bhuana Giri, Selasa (6/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komang S mengatakan, setiap hari ayahnya bekerja seperti biasa karena merupakan seorang petani, meskipun penyakit saraf yang diderita kadang-kadang kumat secara tiba-tiba. Mendiang IMJ diketahui menderita penyakit saraf sejak puluhan tahun lalu dan sampai saat ini sering kumat-kumatan.
"Setiap hari ayah saya tetap bekerja seperti biasa, tidak ada hal aneh dari beliau. Tapi memang jika penyakit sarafnya kumat, ayah saya merasakan sakit yang luar biasa, bahkan sering kepalanya sampai dipukul-pukul," katanya.
Karena tidak ada firasat apapun sebelumnya, pihak keluarga sangat terkejut saat mendengar kabar mendiang IMJ ditemukan tewas gantung diri di kuburan, dan lokasi IMJ gantung diri sangat dekat dengan sawah garapannya selama ini.
"Saya dan keluarga sangat kaget saat itu seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi. Tapi mungkin ini sudah jalan dari ayah saya. Saat saya tiba di lokasi, kondisi ayah saya sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan tubuh sudah kaku, sehingga langsung saya turunkan," kata Komang S.
Sementara itu, istri mendiang IMJ, Ni Wayan S (63), juga mengaku tidak ada firasat apapun karena perilaku suaminya tidak menunjukkan hal-hal aneh dan masih sama seperti biasanya. Sehingga ia seakan tidak percaya kalau suaminya meninggal seperti itu.
"Memang setiap penyakit sarafnya kumat sering merasakan sakit yang luar biasa, tapi kalau sudah sembuh kembali beraktivitas seperti biasa, ke sawah dan nyari rumput untuk pakan ternak sapi," kata Wayan Sasih.
Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian mendiang IMJ, juga sudah langsung dimakamkan di kuburan desa setempat pada Senin (5/9/2022) sore.
(irb/irb)