BBM Mahal, Driver Ojek Online Tuntut Kenaikan Tarif

BBM Mahal, Driver Ojek Online Tuntut Kenaikan Tarif

detikFinance - detikBali
Minggu, 04 Sep 2022 12:20 WIB
Ojek online kini menjadi mata pencaharian atau pekerjaan bagi para drivernya, berjaket hijau dan helm khas para driver siap mengantar para penumpang.
Foto: Seorang driver ojek online mengantar penumpang di Jakarta. Mereka sangat terdampak kenaikan BBM. (dok. Rifkianto Nugroho/detikcom)
Bali -

Pelaku sektor transportasi menjadi menjadi salah satu yang paling terdampak kenaikan BBM. Driver ojek online (ojol) misalnya. Mereka langsung menuntut kenaikan tarif.

"Kami minta kepada Pemerintah untuk menaikkan tarif ojol dan mobil (taksi) online sebesar minimal 30% dari harga saat ini tanggal 03 September 2022," ujar Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Taha 'Ariel' Syafaril dalam keterangannya kepada detikcom, Minggu (4/9/2022).

Ariel juga meminta agar pemerintah mau menurunkan potongan aplikasi menjadi hanya sekitar 10% saja. "Pemerintah harus menurunkan potongan aplikasi menjadi 10% tanpa ada lagi fee aplikasi pada setiap order-nya," sebutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain meminta tarif naik, Ariel juga meminta pemerintah melakukan pertemuan dan dialog dengan ADO dan juga seluruh perwakilan organisasi driver angkutan online untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah.

"Pemerintah melakukan pertemuan dan dialog dengan Asosiasi Driver Online dan juga seluruh perwakilan organisasi driver online, untuk mendapatkan subsidi dari pemerintah," ungkap Ariel.

ADVERTISEMENT

Soal subsidi khusus ojek online, Ketua Presidium Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksono juga meminta pemerintah segera memberikannya kepada para driver. Apalagi, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah mengumumkan akan ada subsidi khusus untuk ojek online.

"Hingga saat ini kami belum mendapat keterangan subsidi dalam bentuk seperti apa dan berapa nilainya, karena baru pernyataan pengumuman saja," kata Igun kepada detikcom.

Igun pun menagih agar pemerintah segera mewujudkan janji subsidi khusus untuk ojek online. Mengingat kenaikan tarif ojek online pun sempat ditunda.

"Kami berharap pemerintah segera mewujudkan janji subsidi tersebut agar beban biaya operasional ojek daring tidak berat karena mengingat belum adanya kenaikan tarif bagi pengemudi ojek daring," ujar Igun.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads