Ruas jalan raya Srikandi wilayah Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali yang rusak parah kini sedang dalam perbaikan (rehabilitasi). Proses perbaikan jalan tersebut pun ditargetkan bakal selesai pada Desember 2022 mendatang.
Dari pantauan detikBali, pada Sabtu (3/9/2022) terlihat beberapa petugas proyek dengan dua buah molen sedang melakukan pengecoran di areal bahu jalan pada ruas Jalan Srikandi, Sambangan. Ada pula beberapa petugas yang sedang melakukan perbaikan pada saluran drainase.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra mengatakan jika perbaikan di ruas jalan Srikandi saat ini baru memasuki tahap mobilisasi. Pihaknya sudah melakukan pemotongan pohon guna memperlebar dimensi jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di mana selanjutnya akan dilakakukan penyiapan bahu jalan, perbaikan pada gorong-gorong dan setelah itu baru dilakukan pengaspalan. Pihaknya menargetkan perbaikan jalan tersebut akan rampung pada bulan Desember 2022 mendatang.
"Target selesai pada Desember tahun 2022. Jalan Srikandi nantinya akan dilakukan pelebaran jalan, sekaligus hotmixnya dan penguatan struktur jalan dengan pembetonan di pinggir trotoar. Di samping itu saluran airnya juga akan diperbaiki guna meminimalisir banjir saat musim penghujan," kata Kepala Dinas PUTR Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Ekaputra kepada detikBali, Sabtu (3/9/2022).
Menurut Adiptha, ruas jalan srikandi merupakan salah satu jalan yang memang menjadi prioritas perbaikan. Mengingat jalan ini terbilang sempit dan keadaannya juga sudah rusak parah. Apalagi jalan srikandi bisa dibilang jalan yang cukup ramai dilalui oleh pengendara, sebab selain merupakan jalur alternatif dari kota singaraja ke Lingkungan Sangket juga ada beberapa sekolah yang dilewati oleh ruas jalan tersebut.
"Tujuannya adalah untuk memberikan rasa nyaman buat kendaraan roda dua maupun roda empat, serta pejalan kaki dan masyarakat di sekitar jalan, jadi biar lebih leluasa untuk bergerak, selain itu kita perbaiki gorong-gorong untuk mengatasi banjir yang sering melanda di musim penghujan," katanya.
Adapun anggaran yang digunakan dalam proyek ini sebesar Rp 3,5 miliar yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian PUPR. Pihaknya berharap kepada masyarakat jika program ini sudah selesai agar sama-sama memiliki rasa tanggungjawab untuk menjaga dan memelihara fasilitas jalan ini sebaik-baiknya contohnya tidak membuang sampah sembarangan.
"Kita sama-sama memiliki tanggung jawab baik itu pemerintah maupun masyarakat. Jadi salah ini kita harus rawat bersama, seperti contoh masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, supaya tidak terjadi banjir saat musim hujan," pungkasnya.
(kws/kws)