Momen Polwan di Polres Jembrana 'Dihukum' Push Up Saat Apel

Momen Polwan di Polres Jembrana 'Dihukum' Push Up Saat Apel

I Ketut Suardika - detikBali
Kamis, 01 Sep 2022 20:11 WIB
Para polwan di Polres Jembrana
Para polwan di Polres Jembrana 'dihukum' push up saat apel peringatan Hari Polisi Wanita Nasional yang ke-74 tahun, Kamis (1/9/2022).
Jembrana -

Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana "menghukum" 24 personel polisi wanita (polwan) saat apel di Mapolres Jembrana, Kamis (1/9/2022). Para polwan kaget lantaran tiba-tiba diminta push up sebanyak 11 kali. Namun, mereka menjalani "hukuman" itu dengan riang gembira sembari tersenyum.

"Mau disuruh push up 74 kali, tapi kasihan. Cukup 7 tambah 4 saja, jadinya 11 kali push up," kata Juliana, Kamis (1/9/2022).

Momen para polwan "dihukum" push up itu ternyata menjadi hadiah dalam rangka Hari Polisi Wanita Nasional yang ke-74 tahun. Setelah push up, para polwan itu juga dihadiahkan siraman air. Tak lupa, Kapolres juga mengucapkan selamat dengan memberikan potongan kue kepada polwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan Hari Polisi Wanita Nasional yang ke-74 tahun, Kamis (1/9/2022).Peringatan Hari Polisi Wanita Nasional yang ke-74 tahun, Kamis (1/9/2022). Foto: I Ketut Suardika/detikBali

Selama push up hingga apel selesai. semua personel Polres Jembrana tampak tersenyum. Suasana terlihat cair disambut tepuk tangan riuh. Para personel laki-laki juga mengucapkan selamat kepada para Polwan.

"Peran polwan dalam organisasi Polri itu sangat besar. Jadi, dalam setiap kegiatan kepolisian ada permasalahan wanita, tentu peran dari polwan menjadi hal yang penting," kata Juliana.

Kapolres mengatakan, momentum Hari Polisi Wanita Nasional 2022 diharapkan dapat memperkuat citra positif lembaga Polri di masyarakat. Termasuk dalam bersosial media yang menjadi perhatian secara internal.

"Di usia yang sudah 74, semoga bisa menunjukkan kedewasaan polwan dan organisasi Polri," kata Kapolres asal Kabupaten Gianyar ini.

Untuk diketahui, Hari Polisi Wanita atau Hari Polwan diperingati pada tanggal 1 September setiap tahunnya. Dikutip detikNews dari laman resmi Museum Polri, sejarah Hari Polwan berawal pada tahun 1948. Kala itu, polisi sempat mengalami kesulitan dalam melakukan pemeriksaan korban, tersangka, ataupun saksi wanita, terutama pemeriksaan fisik untuk menangani sebuah kasus. Oleh karena itu, para polisi sering kali meminta bantuan para istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.

Selanjutnya, organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi, Sumatera Barat berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah agar wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian untuk menangani masalah tersebut. Lalu, Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatera yang berkedudukan di Bukittinggi memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi.

Pada 1 September 1948, Cabang Djawatan Kepolisian wilayah Sumatera yang ada di Bukittinggi, langsung memberi pendidikan kepada enam wanita pilihan. Keenam wanita itu adalah Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmaniar dan Rosnalia Taher. Sejak saat itu, tanggal 1 September ditetapkan sebagai Hari Polisi Wanita (Hari Polwan) atau hari lahirnya polisi wanita.




(iws/iws)

Hide Ads