Tingginya tingkat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), membuat pemerintah menyiapkan strategi-strategi untuk mengantisipasinya. Pemerintah pun menargetkan Indonesia nol emisi pada tahun 2060 mendatang.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, Indonesia nol emisi bisa terjadi jika kendaraan berbahan bakar minyak bisa diganti dengan kendaraan listrik. Alias mengkonversi sepeda motor BBM ke sepeda motor listrik.
"Kita punya bahan mineral yang bisa dipakai untuk membuat baterai karena kita punya nikel, tembaga, dan lain sebagainya. Sekarang ini sedang diupayakan untuk berproses dari bahan mentah menjadi bahan jadi," sebutnya dalam acara Parade Konversi sepeda motor BBM ke listrik di Central Parkir ITDC, Nusa Dua, Kamis (1/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, dampak positif jangka panjang hal tersebut, di antaranya dapat memperbaiki kualitas udara di Indonesia. Selain itu, nol emisi jugamampu menumbuhkan industri baru dan tentunya dapat menyerap tenaga kerja.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengapresiasi kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster yang mencanangkan Bali menjadi provinsi bebas emisi pada beberapa tahun ke depan. Ia mengharapkan daerah lain bisa meniru Bali.
"Bali terkenal jadi provinsi pariwisata, keramahan, keindahan alam, dan ditambah lagi dengan udaranya yang bersahabat, sangat bersih, dan sehat. Semoga hari ini kita bisa menunjukkan kepada masyarakat lain," tutur Arifin.
"Ayo kita sama-sama mendukung program dan capaian Provinsi Bali menuju provinsi bebas emisi di masa mendatang. Dan bisa membangkitkan industri pariwisata semaksimal mungkin," sambungnya.
Sebelumnya, Arifin mengungkap dalam sehari Indonesia menghabiskan Rp 1,2 triliun untuk BBM. Hal ini mengingat jumlah sepeda motor di Indonesia mencapai kurang lebih 120 juta.
"Jumlah motor di Indonesia saat ini kurang lebih 120 juta. Jadi, kalau dihitung 1 liter BBM per sepeda motor per hari di Indonesia ini, kita membakar 800 ribu barels minyak. Kalau harga minyak saat ini USD 100 dan setiap hari kita bakar, itu artinya USD 80 juta per hari dan sekitar Rp 1,2 triliun kita jadikan asap," katanya.
(irb/irb)