Terungkap, kalimat terakhir Ferdy Sambo kepada Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sebelum peristiwa penembakan. Hal ini seperti yang terlihat dalam video animasi rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang dirilis Mabes Polri.
Video tersebut memperlihatkan mobil yang ditumpangi Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, Bharada Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, dan Brigadir Yosua tiba di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Mereka berempat langsung masuk ke dalam rumah.
Putri Candrawathi menuju kamar tidur diantar Kuat Ma'ruf. Sementara itu Bharada E naik ke lantai dua, kemudian Kuat Ma'ruf juga menuju lantai dua rumah dinas Ferdy Sambo namun lewat tangga berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bripka Ricky menunggu di garasi rumah, sedangkan Brigadir Yosua menuju area taman rumah dinas Ferdy Sambo. Kemudian datang mobil yang membawa Ferdy Sambo ke rumah dinasnya.
Ferdy Sambo turun mobil sudah menggunakan sarung tangan hitam dan membawa pistol. Pistol yang dibawa sempat terjatuh, lalu diambil kembali oleh Ferdy Sambo. Ia kemudian memanggil Bharada E turun.
Kuat Ma'ruf diperintahkan memanggil Brigadir Yosua, yang kemudian masuk ke dalam rumah bersama Bripka Ricky. Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir Yosua, Bripka Ricky, dan Kuat Ma'ruf berkumpul di ruang tengah dekat meja makan.
Video animasi rekonstruksi pembunuhan Brigadir J tersebut, memperlihatkan Ferdy Sambo marah kepada Brigadir Yosua. Ia sempat mengucapkan kalimat terakhir ke Brigadir J sebelum memerintahkan Bharada E melakukan penembakan.
"Kamu tega sekali sama saya, kamu kurang ajar sekali sama saya," kata Ferdy Sambo seperti dalam video animasi, seperti dilansir dari detikNews.
Ferdy Sambo lalu memerintahkan Bharada E menembak Brigadir Yosua. "Woy, kamu tembak, kau tembak cepat, cepat woy, kau tembak," teriaknya memerintah Bharada E.
Bharada E lantas melepaskan empat tembakan ke arah Brigadir J. Tembakan itu mengenai dada dan bagian dagu Brigadir Yosua.
(irb/irb)