Para pedagang di Pasar Amlapura Timur, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Bali, mengaku penjualan telur ayam turun drastis akibat harganya melambung tinggi. Saat ini harga telur ayam dengan ukuran besar mencapai Rp 56 ribu per tray atau kerat.
Salah satu pedagang Ni Made Suriati (50) mengatakan, tingginya harga telur ayam saat ini membuatnya kesulitan menjual ke konsumen. Hal tersebut dikarenakan konsumen lebih cenderung membeli bahan makanan lain dibandingkan telur.
"Kalau dulu saat harganya masih normal, dalam sehari saya bisa menjual hingga 20 tray per hari. Tapi sekarang kurang lebih hanya 5 tray per hari," kata Suriati saat ditemui di Pasar Amlapura Timur, Rabu (24/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suriati mengatakan, harga telur cenderung terus mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 50 ribu per tray, kemudian terus meningkat hingga akhirnya Rp 56 ribu per tray, untuk telur ukuran besar atau super. Sedangkan telur ukuran sedang harganya Rp 52 ribu per tray.
Ia mengaku sempat bertanya ke pemasok kenapa harga telur terus mengalami kenaikan. "Pemasok bilang saat ini harga pakan terus mengalami kenaikan, sehingga harga telur juga naik," kata Suriati.
Pedagang lainnya, Ni Nyoman Landri (56), juga mengakui hal yang sama, namun harga telur yang dijual sedikit berbeda. Ia menjual telur ayam besar Rp 55 ribu per tray, sedangkan yang biasa Rp 52 per tray.
"Harganya mulai naik sekitar seminggu lalu, sehingga sekarang cukup jarang yang beli telur," kata Landri.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Karangasem I Made Loka Santika mengatakan, kemungkinan harga telur mengalami kenaikan akibat harga pakan ayam petelur yang mengalami kenaikan, sehingga berimbas ke harga penjualan telur saat ini.
"Nanti petugas akan cek apakah memang benar harga telur naik saat ini, kalau benar harganya tinggi, kami akan carikan solusi dengan duduk bersama dengan para pengambil kebijakan, supaya harga telur kembali normal," jelas Loka Santika.
(irb/irb)