Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi Hari ini telah menyampaikan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka Sidang Tahunan MPR yang melaporkan pelaksanaan tugas lembaga-lembaga negara selama 1 (satu) tahun sebagai bentuk akuntabilitas lembaga negara kepada masyarakat, dan Sidang Bersama DPR-DPD yang pidato menyambut kemerdekaan Indonesia dan proyeksi kebijakan pemerintah. Selanjutnya pada pukul 13.30 WIB, Jokowi menyampaikan pidato tentang Nota Keuangan dan RUU APBN.
Anggota Komisi III DPR RI dapil Bali dari Fraksi PDI Perjuangan I Wayan Sudirta mengatakan ada enam hal yang menjadi catatan atas pidato kenegaraan Presiden, diantaranya, pertama, Krisis global telah membawa dampak yang luar biasa bagi dunia, kemiskinan ekstrem dan kelangkaan pangan.
"Tapi Presiden optimis Indonesia mampu melewati masa krisis ini karena fundamental perekonomian yang baik. Hal ini perlu kita apresiasi dan kita dukung agar tahun 2023 Indonesia tetap dapat aman dari pengaruh krisis global," kata Sudirta, dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Senin (16/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, soal perlindungan hukum, pelanggaran HAM, korupsi tetap menjadi perhatian, pembenahan yang terus dilakukan. Penekanan ini perlu tetap dikawal serta lembaga penegak hukum tetap perlu dievaluasi.
Penekanan ini terpisah dari reforma agraria, dimana permasalahan mafia tanah merupakan permasalahan yang memang perlu menjadi perhatian khusus.
Ketiga, terkait ketahanan perekonomian Indonesia tidak lepas dari peran UMKM. Merujuk secara historis, hal ini sebenarnya merupakan salah satu faktor yang dapat membuat Indonesia bertahan pada saat krisis moneter tahun 1998. Oleh karena itu, pemberdayaan UMKM tetap perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
Keempat, terkait pembangunan ibu kota negara (IKN) yang menurutnya perlu dijaga keberlanjutannya.
"Penekanan tekad Presiden untuk mempunyai peninggalan atas ibukota negara baru perlu didukung, akan tetapi permasalahan di IKN perlu disikapi, seperti banjir dan isu lingkungan hidup lainnya," ujarnya.
Kelima, Presiden mengingatkan tentang polarisasi sosial, catatannya adalah hal ini perlu dihindari. "Salah satu yang menjadi sorotan kami adalah bagaimana implementasi ideologi Pancasila secara menyeluruh dapat dilakukan untuk menghindari hal ini," terangnya.
Terakhir, yang keenam, Presiden mengingatkan kepada semua pihak agar di masa saat ini tetap perlu hati-hati dan waspada, bersatu padu, kerja keras dan kreativitas. Tentunya hal ini perlu digarisbawahi sebagai sebuah semangat bagi bangsa menyambut optimis makna kemerdekaan ke-77 RI
(kws/kws)











































