Gubernur Bali, Wayan Koster optimis penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 akan menjadi puncak momentum kebangkitan ekonomi Pulau Dewata. Itu tercermin adanya peningkatan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, jelang pertemuan para pemimpin negara ekonomi terbesar di dunia itu digelar.
Menurut Koster, berbagai upaya telah dilakukan pihaknya dalam membenahi kondisi Bali pasca pandemi. Salah satunya dengan meyakinkan pemerintah pusat agar Bali diberikan kelonggaran bagi wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik untuk berkunjung ke Bali tanpa karantina. Kebijakan tersebut pun akhirnya dapat dilakukan sejak tanggal 7 Maret 2022 lalu.
"Sejak saat itu kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke Bali terus mengalami peningkatan. Peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali ini secara langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali bangkit dari keterpurukan dengan tumbuh positif sebesar 3,04 persen pada triwulan kedua tahun 2022," kata Koster, dalam pidatonya saat memperingati hari jadi ke-64 Provinsi Bali di Lapangan Puputan Margarana Renon, Minggu (14/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya pun meyakini bahwasanya momentum tersebut dapat terus ditingkatkan seiring dengan semakin banyaknya event nasional dan internasional di Bali. Terutama rangkaian pertemuan Presidensi G20 yang puncaknya akan berlangsung pada tanggal 15-16 November 2022 mendatang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun yang turut hadir dalam peringatan hari jadi Provinsi Bali tersebut, menuturkan rata-rata kunjungan wisatawan ke Bali mencapai 10 ribu per harinya. Meski jumlahnya belum bisa kembali seperti di tahun 2019, yakni 20 ribu kunjungan per harinya, namun pihaknya mengaku gembira dengan capaian angka saat ini.
"Di akhir tahun ini kami menargetkan 9 ribu kunjungan per harinya dan jumlah yang sekarang ini sudah melampaui target. Di bulan September ini juga akan ada maskapai dari China ke Bali sehingga jumlah maskapai saat ini ada 24. Mudah-mudahan ini bisa mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan karena wisatawan China adalah pangsa pasar kedua setelah Australia," tuturnya.
Disinggung mengenai tingginya harga tiket pesawat saat ini, kata Tjok Bagus, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengkaji hal tersebut. Dirinya berharap kondisi tersebut bukanlah menjadi kendala bagi wisatawan untuk datang ke Bali.
"Harapan kami kepada calon wisatawan, jangan sungkan-sungkan datang ke Bali karena Bali aman dikunjungi. Kami juga sudah menyiapkan segala sesuatunya baik dari hotel, penerbangan, maupun transportasi hingga sampai di tujuan lokasi wisata," tambahnya.
(kws/kws)