Pengacara Baru Bharada E Sebut 'Nyanyian' Deolipa Tidak Etis

Pengacara Baru Bharada E Sebut 'Nyanyian' Deolipa Tidak Etis

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 14 Agu 2022 12:32 WIB
Eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara (Silvia/detikcom)
Eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara (Silvia/detikcom)
Bali -

'Nyanyian' eks kuasa hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara disebut tidak etis oleh pengacara baru Bharada E yakni Ronny Talapessy. Seperti diketahui, Deolipa sempat menyebut adanya intervensi hingga sosok 'jenderal' yang membuat dirinya dicabut sebagai pengacara Bharada E.

"Kan tidak etis, harusnya dia bela kliennya dulu kan, dampingi dulu duduk permasalahannya seperti apa, ceritanya seperti apa, supaya bisa melakukan pendampingan maksimal kan tidak ada," ujar Ronny, Minggu (14/8/2022) dikutip dari detikNews.

Ronny membantah adanya kode-kodean untuk mencabut kuasa Deolipa dari Bharada E. Menurut Ronny, alasan Bharada E mencabut kuasa itu lantaran tak habis pikir dengan cara Deolipa melakukan pendampingan. Deolipa dianggap lebih memilih bertemu awak media terlebih dahulu ketimbang mendampingi pemeriksaan awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada itu kode-kodean. Malah klien saya keberatan 'Bang pemeriksaaan awal bukannya dampingin saya malah dia ketemu sama media' ini Bang Richard, Bharada E yang ngomong," kata Ronny.

Bharada E, kata Ronny, keberatan dengan tingkah Deolipa yang lebih memprioritaskan bertemu dengan awak media daripada membaca terlebih duhulu duduk permasalahannya.

ADVERTISEMENT

"Ini Richard langsung Richard ngomong ke saya, Bharada E yang ngomong. Dia salah satu keberatannya itu, tanda tangan kuasa bukan baca dulu mengetahui duduk perkara bagaimana, mendamping dia malah ngomong saya harus ketemu sama media dulu, dari pertama saja itu Bharada E sudah tidak nyaman," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, eks kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara mengungkap ada sosok 'jenderal' yang membuat Bharada E mencabut kuasa Deolipa. Dia kemudian memamerkan kertas-kertas dengan gambar tangkapan layar percakapan WhatsApp.

"Nggak tahu saya (sosok jenderal yang membuat Bharada E cabut kuasanya), 'siap Jenderal', (berarti) jenderal, dong," kata dia di Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022).

Dalam gambar tangkapan layar yang dicetak besar di kertas HVS oleh Deolipa dan Boerhanuddin, tampak ada pesan yang diteruskan. Pesan diduga diketik oleh sosok 'jenderal', yang intinya keberatan terhadap sikap Deolipa, yang terlalu membuka informasi ke publik.

Si 'jenderal' juga mengatakan informasi yang Deolipa sampaikan ke publik bertolak belakang dengan BAP Bharada E. Deolipa lalu mengaku sempat dipanggil oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Deolipa diminta mengundurkan diri sebagai kuasa hukum Bharada E.




(iws/kws)

Hide Ads