Biro Investigasi Fedeeral (FBI) melakukan penggeledahan rumah Donald Trump di Florida, dan menemukan dokumen sangat rahasia di sana.
Dilansir dari detikNews, FBI menggeledah rumah Donald Trump karena kecurigaan pelanggaran Undang-Undang Spionase AS terkait penyimpanan ilegal dokumen pertahanan sensitif. Surat perintah dan materi terkait, yang tidak disegel oleh hakim Florida, menunjukkan bahwa agen membawa sejumlah besar dokumen berlabel "sangat rahasia".
The Washington Post dalam laporannya yang dirilis Kamis (11/8/20) waktu setempat, mengungkap bahwa FBI diketahui mencari dokumen-dokumen berkaitan senjata nuklir ketika menggeledah rumah mantan Presiden Donald Trump di Florida pekan ini. Laporan tersebut juga mengatakan, tidak diketahui secara jelas apakah dokumen-dokumen nuklir itu ditemukan dalam penggeledahan resort mewah Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas AS belum memberikan pernyataan resmi terkait penggeledahan rumah Donald Trump. Tapi seorang hakim atas perintah Departemen Kehakiman AS, Kamis (11/8/2022) waktu setempat, mengungkapkan ke publik surat perintah yang mengizinkan penggeledahan FBI di Mar-a-Lago, setelah sebelumnya Donald Trump menanggapi penggeledahan itu sebagai balas dendam politik.
Penggeledahan rumah mantan Presiden AS yang belum pernah terjadi ini, diketahui menjadi bagian dari penyelidikan apakah Donald Trump secara ilegal memindahkan dokumen-dokumen dari Gedung Putih saat dia mengakhiri jabatannya pada Januari 2021. Departemen Kehakiman AS meyakini beberapa dokumen yang dibawa ke Mar-a-Lago itu bersifat rahasia.
Jaksa Agung AS Merrick Garland, penegak hukum tertinggi di negara itu, dalam konferensi pers mengatakan dirinya secara pribadi memberikan izin penggeledahan rumah Donald Trump. Departemen Kehakiman AS tengah berupaya mempublikasikan versi yang disensor dari daftar tanda terima barang-barang yang disita dalam penggeledahan itu.
"Departemen tidak mengambil keputusan seperti itu dengan enteng. Jika memungkinkan, merupakan praktik standar untuk mencari cara yang tidak terlalu mengganggu sebagai alternatif dari penggeledahan dan mempersempit cakupan penggeledahan yang dilakukan," jelas Garland.
(irb/irb)