Perahu Nelayan Tulamben Hancur Ditabrak Kapal Ferry Saat Melaut

Perahu Nelayan Tulamben Hancur Ditabrak Kapal Ferry Saat Melaut

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Rabu, 10 Agu 2022 14:37 WIB
Perahu nelayan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, hancur setelah ditabrak kapal saat melaut di perairan Tulamben, Rabu (10/8/2022).
Perahu nelayan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, hancur setelah ditabrak kapal saat melaut di perairan Tulamben, Rabu (10/8/2022). (Istimewa)
Karangasem -

Perahu milik I Ketut Wisnu Murti (26), nelayan asal Banjar Dinas Beluhu Kangin, Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, hancur setelah ditabrak kapal ferry saat melaut di perairan Tulamben, Rabu (10/8/2022).

Ketut Wisnu mengatakan, awalnya dia bersama pamannya I Nyoman Toya hendak menaikkan jaring yang berisi ikan ke perahu. Tiba-tiba, sebuah kapal ferry datang dan melaju dengan kecepatan tinggi. Sebelum kapal itu samakin dekat, dia dan pamannya berusaha mengangkat jaring yang berisi ikan.

"Tapi belum semua jaring dinaikkan tiba-tiba kapal sudah dekat sekali. Sehingga saya dan paman saya memutuskan untuk meloncat dari perahu. Kemudian perahu saya ditabrak hingga hancur dan jaring ikan juga tidak tahu entah ke mana," kata Ketut Wisnu saat dihubungi, Rabu (10/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu bagaimana nasib saya dan paman jika saat itu tidak meloncat, mungkin pulang tinggal nama, karena kapalnya sangat arogan tidak mau memelankan laju kapalnya sama sekali," imbuhnya.

Setelah meloncat dari perahu, ia dan pamannya berusaha berenang untuk menjauh dari kapal. Setelah kapal lewat, mereka mencoba mencari perlindungan. Beruntung, saat itu ada perahu nelayan yang mendekat dan langsung menolongnya bersama sang paman. Tak lama berselang, sejumlah bantuan datang untuk membawanya ke tepian.

ADVERTISEMENT

"Saya dan paman astungkara tidak mengalami luka sedikitpun karena kebetulan juga kami bisa berenang. Tapi mungkin kerugian yang saya alami lumayan besar mungkin sampai Rp 50 juta, karena perahu saya baru beli belum ada setahun, mesinnya juga baru dan jaringannya juga hilang," kata Wisnu Murti.

Sementara itu, Koordinator Pos SAR Karangasem I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana mengatakan pihaknya menerjunkan beberapa personel begitu menerima laporan ada nelayan yang memerlukan bantuan SAR. Unsur SAR yang terlibat selama proses operasi SAR berlangsung adalah Basarnas Bali, Pos Polairud Kubu Polda Bali, Polair Polres Karangasem, SPKKL Bakamla Bali, BPBD Karangasem dan kelompok nelayan setempat.

"Setelah tiba di lokasi kejadian kita langsung melakukan penyelamatan terhadap korban, sehingga korban berhasil kita evakuasi dengan keadaan selamat untuk kemudian dibawa ke bibir pantai," kata Gusti Ngurah.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads