Kafe Ganja di Thailand Ramai Dikunjungi Turis

Kafe Ganja di Thailand Ramai Dikunjungi Turis

Tim detikTravel - detikBali
Sabtu, 06 Agu 2022 09:01 WIB
Kafe ganja di Bangkok
Kafe ganja di Bangkok. Foto: CNN
Denpasar -

Pemerintah Thailand membuka beberapa gerai kafe ganja di seluruh ibu kotanya sejak melegalkan ganja pada Juni 2022. Langkah itu sebagai upaya mendongkrak kunjungan wisatawan asing ke negeri gajah putih.

Salah satu kafe ganja yang populer di kalangan backpacker yakni RG420 yang buka di Khao San, Bangkok. Pemilik RG420 optimistis kafe ganja menjadi pusat upaya untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang berkontribusi sekitar 12% terhadap PDB sebelum pandemi.

Dia mengatakan ratusan orang mengunjungi kafe setiap hari. Dia pun percaya diri untuk membuka cabang di lokasi lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang Eropa, Jepang, Amerika, mereka mencari ganja Thailand," kata Ong-ard seperti dikutip dari detikTravel, Sabtu (6/8/2022).

"Ganja dan pariwisata cocok," dia menambahkan.

ADVERTISEMENT

Thailand menjadi pionir Asia Tenggara yang melegalkan ganja untuk penggunaan medis. Pada bulan Juni, warga diperbolehkan untuk menanam tanaman ganja.

Kebijakan itu sedikit melenceng dari aturan pemerintah Thailand, yang melarang penggunaan ganja untuk bersenang-senang. Ya, warga lokal bukan sekadar memanfaatkannya untuk medis dan kuliner, tetapi juga fungsi rekreasi.

Pemerintah Thailand mulai khawatir tentang efek negatif pada kesehatan dan produktivitas yang sering dikaitkan dengan penggunaan obat yang tidak terkontrol secara retrospektif mencoba untuk mencegah.

"Undang-undang tidak mencakup penggunaan ganja rekreasi atau untuk bersenang-senang. Dan, kalaupun terkait promosi pariwisata itu difokuskan pada aspek medis," kata Wakil Gubernur Otoritas Pariwisata Nasional, Siripakorn Cheawsamoot.

Pemerintah Thailand pun kemudian mengeluarkan peraturan soal batasan konsumsi ganja. Di antaranya, larangan merokok ganja di depan umum dan penjualannya kepada yang di bawah umur 20-an.

Sebuah komite parlemen sedang memperdebatkan RUU untuk mengatur penggunaan ganja yang diharapkan selesai pada bulan September dan dapat berdampak pada kafe ganja.

Akira Wongwan, seorang pengusaha ganja medis dan salah satu penasihat komite, menyebut penggunaan ganja untuk senang-senang harus tunduk pada undang-undang.

Sementara itu, faktanya, kafe ganja RG420 menyediakan ruang merokok ganja.

"Negara ini indah dan ada banyak hal lain yang bisa dilakukan di sini," kata turis Inggris Malik Khan.

"Ini (ganja) menjadikan view di destinasi wisata alam menjadi sangat bagus," pria 26 tahun itu menambahkan.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads