Fakta Lain! Korban Sempat Diperkosa Berulang dan Diancam Pelaku

Pemerkosaan Gadis di Denpasar

Fakta Lain! Korban Sempat Diperkosa Berulang dan Diancam Pelaku

Tim detikBali - detikBali
Rabu, 27 Jul 2022 14:37 WIB
Poster
Foto: ilustrasi perkosaan (Edi Wahyono)
Denpasar -

Seorang gadis belia atau masih di bawah umur berinisial NKKAP (13) diperkosa berulang oleh pria yang ia kenal dari Facebook. Selain itu, korban juga mendapat ancaman dari pelaku.

Gadis belia itu diperkosa di kosnya di daerah Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar. Saat itu kos dalam keadaan sepi.

Kakak dari gadis belia tersebut berinisial NPSPD (22) menceritakan sang adik sempat bertemu sebanyak empat kali dengan pria kenalannya tersebut. Dari empat pertemuan itu, pelaku sudah melakukan pemerkosaan sebanyak 2 kali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada pertemuan pertama, NKKAP dijemput di kosnya oleh teman prianya dan diajak untuk jalan-jalan ke Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Kemudian pada pertemuan kedua, pria tersebut tiba-tiba datang ke kos tanpa sepengetahuan NKKAP. Pada saat itulah NKAAP diperkosa oleh pelaku.

"Yang (pertemuan) kedua itu dia (pelaku) tiba-tiba ke kos tanpa sepengetahuan adik saya, kebetulan juga itu di kos lagi sepi, tuan rumah saya juga lagi enggak ada," kata NPSPD dalam sambungan telepon kepada detikBali, Rabu (27/7/2022).

ADVERTISEMENT

Tak cukup hanya sekali, pelaku juga melakukan modus yang sama pada saat pertemuan ketiga dan keempat, yakni datang ke kos tanpa sepengetahuan NKAAP. Pada pertemuan ketiga, NKKAP kembali diperkosa dan diancam oleh pelaku.

"Soalnya kan adik saya masih kecil, masih di bawah umur, takut itu dia diancam nggak boleh teriak. Pas dia dipaksa untuk berhubungan badan itu dia diancam, dipaksa, terus tangannya itu dibawa ke belakang terus mulutnya dibekap," terangnya.

Akhirnya, pada pertemuan keempat pada Sabtu (16/7/2022), upaya pelaku untuk kembali memperkosa NKKAP tidak berhasil. Sebab saat itu ia ketahuan sama tuan rumah kos.

"Jadi total dia ketemu itu empat kali, yang pertama diajak ke Puputan, terus kedua ketiga dia dipaksa untuk berhubungan badan, terus yang keempat itu dia (pelaku) ketahuan sama tuan rumah (kos) saya," ujarnya.

Kemudian esoknya, pada Minggu (17/7/2022) NKKAP kabur dari kosannya. Kejadian kabur adiknya itu kemudian dilaporkan ke Polsek Denpasar Selatan oleh NPSPD. Pada akhirnya, adiknya ditemukan kabur ke rumah saudaranya di Kabupaten Karangasem, pada Senin (18/7/2022) malam.

Setelah bertemu, NPSPD kemudian menanyakan alasan adiknya kabur dari kos. Setelah ditanyakan, NKKAP mengaku kabur karena takut pelaku datang lagi secara tiba-tiba ke kosnya.

"Saya tanya baik-baik, kenapa bisa kabur, apa alasannya kabur. Dia takut, pelaku datang lagi ke kos. Soalnya saya juga kerja gak bisa mantau. Itu dah dia takut, trauma, ya murung lah. Gak kayak biasanya," tuturnya.

Setelah adiknya ditemukan, NPSPD kemudian mencabut laporannya ke Polsek Denpasar Selatan. Saat itu NPSPD kemudian hendak membuat laporan terkait pemerkosaan yang dialami oleh adiknya. Saat itu ia disuruh melaporkannya ke Polresta Denpasar.

"Disuruh melapor ke Polresta (Denpasar), kalau sesama cewek, kalau sesama cewek adik saya mungkin mau speak up, kalau sama cowok kan malu. Makanya disuruh ke Polresta (Denpasar), akhirnya di Polresta (Denpasar) saya buat laporan," terangnya.

NPSPD kemudian melaporkannya ke Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polresta Denpasar pada Selasa (19/7/2022). Polisi menerima laporan kakak korban dengan nomor LP/B/737/VII/2022 SPKT.SATRESKRIM/RESTA DPS/POLDA BALI.

Sementara itu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sidia mengatakan, pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait keberadaan pelaku. Kakak korban yang melapor juga sudah dilakukan pemeriksaan.

"Pelapornya sudah kami lakukan pemeriksaan waktu laporan itu kami periksa, sudah kami lakukan pemeriksaan itu," terang Sidia.

Pihaknya juga sudah memintakan visum terhadap anak yang diduga menjadi korban kekerasan seksual. Namun hingga kini hasil visum tersebut belum keluar.

"Untuk hasilnya belum keluar, sabar ya," ungkap Sidia.




(kws/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads