Relokasi Pedagang di Pantai Penimbangan Buleleng Alami Jalan Buntu

Relokasi Pedagang di Pantai Penimbangan Buleleng Alami Jalan Buntu

Tim detikBali - detikBali
Selasa, 26 Jul 2022 04:10 WIB
Ilustrasi Warung
Foto: Tunaiku
Buleleng - Upaya relokasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng terhadap sejumlah pedagang kaki lima yang ada di kawasan Pantai Penimbangan hingga kini masih alami jalan buntu. Pasalnya para pedagang menilai ukuran lapak yang ditawarkan di lokasi baru di Plaza Kuliner lebih kecil dibandingkan lokasi saat ini. Selain itu lokasi yang ditawarkan Pemkab Buleleng juga dinilai tidak representative untuk berjualan.

Perbekel Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada mengatakan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng sebenarnya telah beberapa kali mengadakan negosiasi dengan para pedagang. Namun hasilnya tetap nihil. Sebab pedagang menilai lapak yang disediakan itu ukurannya lebih kecil yakni hanya berukuran 3x3 meter saja.

Berbeda dengan lapak sebelumnya yang berukuran 3x5 meter. Selain itu masalah harga sewa ternyata juga dikhawatirkan oleh pedagang. Di mana terkait dengan harga sewa nantinya akan ditentukan oleh penilai independen.

"Masih ada tarik ulur antara kelompok pedagang. Terutama soal ukuran lapak. Pedagang ingin agar ukuran lapaknya lebih luas, paling tidak mendekati ukuran yang ada saat ini. Komunikasi ini yang belum mencapai titik temu," kata Perbekel Desa Baktiseraga Gusti Putu Armada saat dikonfirmasi, Senin (25/7/2022).

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Aksara mengatakan bahwa terkait dengan ukuran lapak itu memang sudah tidak bisa diganggu gugat lagi. Sebab hal itu telah diatur dalam petunjuk teknis proyek yang disiapkan langsung oleh Kementerian Pariwisata. Karena anggaran yang digunakan untuk membuat Plaza Kuliner tersebut Kata Dody berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Pariwisata.

"Kami sempat, berkoordinasi dengan kementerian, tapi memang tidak bisa dipenuhi, karena anggaran yang tersedia untuk ukuran hanya segitu," katanya.

Lanjut Dody, jika sebenarnya penolakan dari pedagang juga ditenggarai oleh beberapa faktor dan alasan. Salah satunya khawatir jika dipindahkan langganan mereka akan kabur dan mereka takut tidak bisa jualan. Selain itu mereka juga mengkhawatirkan soal biaya. Kendati cukup sulit untuk meyakinkan para pedagang pihaknya tetap optimis dan akan melakukan negosiasi kembali.

Menurut Dody pedagang juga sebenarnya menginginkan beberapa hal lain. Pedagang menolak konsep food court atau plaza kuliner, namun menginginkan konsep privat seperti kondisi saat ini. Mereka juga meminta pemerintah menyediakan atap bagi pengunjung yang menikmati makanan.

"Para pedagang menolak konsep food court atau plaza kuliner, tapi mereka ingin konsep privat seperti sekarang, mereka juga minta agar disediakan atap bagi pengunjung saat menikmati makanan," katanya.

Untuk diketahui terkait dengan pembangunan Plaza Kuliner di Pantai Penimbangan, pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp. 4,4 miliar. Dimana Plaza Kuliner akan diproyeksikan sebagai fasilitas penunjang pariwisata di Buleleng.


(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads