Diduga akibat cuaca buruk karena angin kencang, KMP Rodhita yang bertolak dari Pelabuhan Lembar, NTB saat tiba di Pelabuhan Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem gagal nyandar pada Minggu (24/7/2022) malam.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Padangbai Ni Luh Putu Eka Suyasmin, Senin (25/7/2022) mengatakan bahwa KMP Roditha tidak kandas tapi saat tiba di Pelabuhan Padangbai dan hendak sandar di Dermaga 2 angin berhembus sangat kencang sehingga KMP Rodhita akhirnya gagal untuk nyandar.
"Sebenarnya sudah mau nyandar di Dermaga 2 tapi karena angin berhembus sangat kencang akhirnya gagal untuk nyandar dan kebetulan di Dermaga 1 sedang ada bongkar muat dari KMP Naraya akhirnya KMP Ridhita memilih untuk mundur sedikit untuk melakukan lego jangkar," kata Eka Suyasmin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian setelah KMP Naraya selesai melakukan aktivitas bongkar muat, KMP Ridhita kemudian sandar dengan selamat di Dermaga 1 Pelabuhan Padangbai Tanpa ada kendala apapun semua penumpang maupun kendaraan masih aman.
"KMP Rodhita sandar dengan aman di Dermaga 1 untuk melakukan bongkar muat, baik penumpang maupun kendaraan masih dalam kondisi baik-baik saja dan saat ini KMP Ridhita sudah kembali bertolak menuju Pelabuhan Lembar, NTB," kata Eka Suyasmin.
Sekadar diketahui, total jumlah kapal yang ada di Pelabuhan Padangbai sebanyak 26 armada. Dari 26 kapal tersebut, memiliki usia beragam. Dari data yang didapat koran ini, kapal paling tua yang beroperasi melayani penyeberangan Padangbai-Lembar berusia 48 tahun. Yakni kapal Rodhita milik ASDP yang dibuat di Jepang pada tahun 1973. Sementara yang paling muda yakni kapal Munic XI yang baru berusia 5 tahun.
(nor/nor)