Bocah Asal Sidemen Penderita Kanker di Leher Meninggal Dunia

Bocah Asal Sidemen Penderita Kanker di Leher Meninggal Dunia

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Minggu, 24 Jul 2022 19:50 WIB
Ni Ketut EY, bocah yang menderita tumor ganas, dipangku oleh ibunya di rumahnya, di Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Sabtu (2/7/2022)
Ni Ketut EY, bocah yang menderita tumor ganas, dipangku oleh ibunya di rumahnya, di Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Sabtu (2/7/2022). Foto: I Wayan Selamat Juniasa/detikBali
Karangasem -

Ni Ketut EY (2) bocah asal Banjar Dinas Sanggem, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem yang menderita kanker di leher meninggal dunia. Bocah malang itu kini sudah tidak merasakan sakit lagi. Ketut EY menderita kanker di leher sejak berusia 7 bulan.

Saat detikBali ke rumah duka pada Minggu (24/7/2022), suasana duka masih menyelimuti keluarga dari almarhum Ketut EY. Di sana juga terlihat beberapa orang kerabat megebagan atau mendatangi rumah duka untuk meramaikan dengan harapan dapat menenangkan pihak keluarga yang sedang berduka.

Orang tua dari almarhum Ketut EY yaitu I Wayan Mardika (40) dan Ni Wayan Sariani (38) masih terlihat syok dan juga dirundung kesedihan akibat ditinggalkan oleh anak bungsunya untuk selama-lamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suasana di rumah duka almarhum Ketut EY di Banjar Dinas Sanggem, Desa Sangkan GunungSuasana di rumah duka almarhum Ketut EY di Banjar Dinas Sanggem, Desa Sangkan Gunung Foto: I Wayan Selamat Juniasa

Kakak dari almarhum Ni Komang Debi (17) mengaku bahwa almarhum Ketut EY meninggal dunia di RSUP Sanglah pada Sabtu (23/7/2022) sore sekitar pukul 17.00 Wita. Jenazah Ketut EY langsung dibawa pulang malam itu juga sekitar pukul 23.00 Wita dan Minggu sore (24/7/2022) sekitar pukul 16.00 Wita almarhum Ketut EY sudah dimakamkan.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan saat adik saya menghembuskan napas terakhirnya saat saya berada di dalam kamar sedangkan ibu, bapak dan adik saya sedang menunggu di luar. Saat itu dokter memasang alat pendeteksi jantung kemudian setelah dilepas adik saya langsung seperti orang tertidur. Kemudian saya coba panggil-panggil namanya tapi tidak ada respon," kata Debi.

Melihat hal tersebut ia kemudian menanyakan ke dokter yang kebetulan masih berada di dalam ruangan, setelah diperiksa ternyata Ketut EY dinyatakan sudah meninggal dunia. Saat itu dokter juga mengaku bahwa pihaknya sudah berupaya dengan maksimal tapi ternyata Tuhan berkata lain. Mendengar kabar tersebut, ia kemudian langsung memanggil orang tua dan kakaknya untuk memberi tahu bahwa Ketut EY sudah meninggal dunia.

"Mendengar kabar tersebut ibu dan ayah saya sempat syok dan langsung nangis tapi apa boleh buat memang sudah takdir adik saya seperti itu kami tetap berusaha ikhlas," kata Debi.

Debi juga mengatakan bahwa saat almarhum Ketut EY di bawa menuju setra atau kuburan untuk memakamkan orang tuanya masih terlihat bersedih tapi tetap berupaya tegar di hadapan para kerabat.

Sementara itu, ayah almarhum Ketut EY, I Wayan Mardika juga mengaku sudah ikhlas dengan kepergian anaknya. Pihaknya juga mengaku sudah berupaya maksimal supaya anaknya sembuh dengan mencarikan obat medis maupun non medis. Namun anaknya tetap tidak bisa ditolong.

"Saya sudah ikhlas meskipun berat bagi saya tapi mungkin ini sudah takdir dari anak saya. Semoga saja anak saya mendapat tempat yang terbaik di sana karena saat ini ia sudah tidak merasakan sakit lagi," kata Mardika.




(nor/nor)

Hide Ads