Prarekonstruksi Kasus Brigadir Yoshua, Ada Adegan Tembak-menembak

Prarekonstruksi Kasus Brigadir Yoshua, Ada Adegan Tembak-menembak

tim detikNews - detikBali
Jumat, 22 Jul 2022 23:32 WIB
Peragaan tembak-menembak dalam pra rekonstruksi kasus Brigadir J
Foto: Peragaan tembak-menembak dalam prarekonstruksi kasus Brigadir Yoshua. (Yogi Ernes/detikcom)
Bali - Prarekonstruksi kasus Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir Yoshua (Brigadir J) menunjukkan ada adegan tembak-menembak. Prarekonstruksi ini digelar Jumat (22/7/2022) malam, di Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ) Polda Metro Jaya.

Dilansir dari detikNews, prarekonstruksi kasus baku tembak Brigadir Yoshua dan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo, digelar tertutup dan awak media tidak diperbolehkan mengikuti proses tersebut.

Para awak media hanya bisa memantau adegan prarekonstruksi dari luar gedung radius 20 meter. Pantauan di lapangan, terlihat ada adegan tembak-menembak dalam prarekonstruksi tersebut.

Adegan itu menunjukkan peristiwa penembakan. Satu orang terlihat menaiki tangga di gedung BPMJ dan tampak menodongkan benda diduga senjata api.

Kemudian, dari tangga gedung BPMJ itu, pistol diarahkan ke bagian bawah. Satu anggota lainnya juga terlihat menodongkan pistol berada di lantai bawah gedung BPMJ.

Pantauan detikcom di lokasi, proses prarekonstruksi masih berlangsung hingga pukul 21.27 WIB. Pihak kepolisian juga belum memberikan keterangan rinci terkait kasus tersebut.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengaku belum mengetahui adanya kegiatan pra rekonstruksi kasus baku tembak Bharada E dan Brigadir J yang saat ini tengah digelar di Polda Metro Jaya.

"Sudah saya tanyakan belum ada info," kata Dedi saat dihubungi, Jumat (22/7/2022).

Diberitakan, prarekonstruksi kasus Brigadir Yoshua digelar di Polda Metro Jaya, Jumat (22/7/2022) pukul 20.30 WIB. Wartawan yang hendak meliput prarekonstruksi dilarang mendekat, dan polisi terlihat melakukan pengamanan kegiatan tersebut. Selain polisi berseragam dinas, terlihat sejumlah polisi berpakaian preman mengikuti jalannya prarekonstruksi.

Informasi yang dihimpun detikcom dari sumber terpercaya, prarekonstruksi ini menghadirkan Bharada E yang diduga pelaku penembakan yang menewaskan Brigadir J. Prarekonstruksi melibatkan penyidikBareskrim Polri, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, dan Polres Metro Jakarta Selatan.

Kronologi Singkat Baku Tembak Brigadir Yoshua dan Bharada E

Kapolres Metro Jakarta Selatan terdahulu, Kombes Budhi Herdi Susianto pernah menjelaskan kronologi singkat kejadian baku tembak yang menewaskan Brigadir Yoshua pada tanggal 8 Juli 2022.

Kombes Budhi Herdi mengatakan, kasus polisi tembak polisi diawali ketika istri Ferdy Sambo pulang ke rumah dinas sehabis melakukan perjalanan dari luar kota. Istri Ferdy Sambo sempat tertidur dan tiba-tiba Brigadir Yoshua masuk melakukan pelecehan.

Lanjut Budi, istri Ferdy Sambo lalu berteriak meminta tolong beberapa kali dan memanggil-manggil Bharada RE dan M. "Berapa kali minta tolong dan teriakan ini rupanya membuat saudara J panik, pada saat itu juga mendengar suara langkah turun, kebetulan saudara RE berada di lantai dua rumah tersebut bersama dengan saksi K," katanya.

Bharada E yang berada di atas tangga kemudian bertanya kepada Brigadir Yoshua ada apa gerangan. Tetapi, pertanyaan tersebut justru dibalas tembakan.

"Dari situ kemudian saudara RE karena berada tangganya leter L, baru separuh tangga kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut, ia menanyakan ada apa, bukannya dijawab tapi dilakukan penembakan," tuturnya.

Pada saat itu, tembakan yang dikeluarkan Brigadir Yoshua tidak mengenai RE, hanya mengenai tembok, sehingga RE berlindung di balik tangga arah naik. Kemudian, karena RE juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya.

"Nah, ini kemudian terjadi penembakan, di mana beberapa kali kalau dilihat di TKP, kami menemukan adanya bekas tembakan di tembok yang ada di tangga itu sebanyak tujuh bekas atau titik tembakan. Kemudian kami juga menemukan berdasarkan hasil olah autopsi, ini masih ada hasil autopsi, tapi masih sementara," paparnya.


(irb/irb)

Hide Ads