.webp)
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan Badan Intelejen Negara mengaktifkan kembali posko vaksinasi COVID-19 sejak Kamis (7/7/2022). Untuk yang akan melakukan vaksin booster sebagai syarat perjalanan, cek jadwal dan persyaratan vaksin di posko Bandara Bali berikut ini.
Dikatakan salah satu petugas vaksinasi dari Puskesmas Kuta 1, Tantri Lestari (28), posko vaksin Bandara Bali dibuka setiap hari mulai pukul 10.00-15.00 Wita. Lokasinya berada di Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai Bali. Tepatnya, berada di tengah Terminal Kedatangan dan Keberangkatan Domestik.
Jumlah dosis vaksin yang tersedia 150 dosis per hari untuk vaksinasi dosis pertama hingga booster. Sementara jenis vaksinnya Astra Zeneca, Pfizer, dan Coronavac.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat vaksin di Bandara Bali, masyarakat cukup membawa KTP. Masyarakat juga bisa mendaftar vaksin dengan menunjukkan e-tiket vaksin di aplikasi PeduliLindungi.
Setelah memenuhi syarat vaksin, ujar Tantri, peserta akan dites kesehatan seperti tensi, jika semua aman maka akan langsung mendapat vaksin. Usai vaksin, peserta akan diobservasi selama 15 menit, kemudian langsung mendapatkan sertifikat vaksin.
Tantri mengungkapkan, pada Rabu (20/7/2022) hingga pukul 11.30 Wita, sudah ada 16 orang yang melakukan vaksinasi di posko tersebut. Dari jumlah tersebut, vaksin booster yang paling banyak dicari, baik penumpang maupun masyarakat umum.
"Kami lihat antusias yang vaksin dari tadi pagi lumayan padat, tapi tidak sampai ada antrean. Sekarang kami juga lagi menunggu kalau ada yang ingin vaksinasi," ucapnya, ketika ditemui detikBali pada Rabu (20/7/2022).
Dalam kesempatan tersebut, detikBali berbincang dengan Satria Bagas (32). Ia mengaku melakukan vaksinasi booster di posko tersebut karena dalam waktu dekat akan sering melakukan perjalanan via udara sebab ada pekerjaan di luar Bali.
"Pilih vaksin di sini karena jarak dari rumah yang dekat dan supaya enggak bingung lagi mau vaksin di mana, karena saya juga harus cepat-cepat nyiapin banyak barang untuk berangkat lusa," ungkap Satria.
Menurutnya, dengan sudah tervaksin booster, ia tak perlu lagi melakukan tes RT-PCR atau rapid test antigen sebelum melakukan perjalanan dengan pesawat. "Kalau sudah divaksin booster rasanya jadi lebih aman. Aman untuk kesehatan sama enggak harus rapid test lagi," tambahnya.
(irb/irb)
