Kisah Lukas 16 Hari Arungi Lautan-Keliling Bali dengan Papan Paddle

Kisah Lukas 16 Hari Arungi Lautan-Keliling Bali dengan Papan Paddle

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Minggu, 17 Jul 2022 21:05 WIB
Atlet stand up paddle (SUP) asal Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Lukas Gallu Beko raih rekor MURI usai mengelilingi Bali dengan papan paddle.
Atlet stand up paddle (SUP) asal Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Lukas Gallu Beko raih rekor MURI usai mengelilingi Bali dengan papan paddle. (Foto: I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Denpasar -

Lukas Gallu Beko menceritakan keberhasilannya mencatatkan dirinya dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) setelah mengelilingi Pulau Bali dengan mengarungi lautan selama 16 hari. Bagaimana kisahnya?

Semula Lukas mengarungi lautan Bali bersama seorang warga negara (WN) Inggris bernama Mike Brumby. Namun, pada hari ke-12, Mike menyerah. Hal itu pun mengharuskan Lukas melanjutkan misinya mengelilingi Bali dan mengarungi lautan seorang diri.

Atlet stand up paddle (SUP) asal Sumba Barat itu menuturkan, misi mengelilingi Pulau Bali dengan papan paddle itu merupakan ide dari Mike. Ia bertemu dengan WN Inggris itu pada 2020.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misi kali ini sebenarnya bukan kali pertama. Mereka sempat mencoba hal yang sama pada 2020 lalu, namun hanya lima hari hingga perairan Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem.

"Mike ngajakin awalnya buat challenge. Saya pertama ketemu dia 2020 di Pantai Sanur. Setelah dia ngobrol sama saya terus dia bilang Mike-nya, Lukas kamu mau enggak saya mau dayung keliling Bali. Tapi 2020 itu kami keliling hanya lima hari saja, dari Sanur sampai Tianyar," kata Lukas, Minggu (17/7/2022).

ADVERTISEMENT

Setelah ajakan pertama pada 2020 terealisasi, WN Inggris itu kembali mengajak Lukas untuk kembali mendayung pada tahun ini. Misi kali ini menempuh perjalanan yang lebih panjang, yakni mengelilingi Pulau Bali selama 16 hari.

"Setelah itu di tahun 2022 dia bikin lagi planning-nya, dia bilang Lukas ayo kita dayung lagi sambil kita ngajar anak-anak nanti membersihkan laut biar mereka tidak buang sampah di laut. Jadi si Mike-nya kita dayung seluruh Bali dalam 16 hari," imbuhnya.

Dalam upaya menempuh misi keliling Bali itu, Lukas mengaku banyak menemui hambatan. Berbagai rintangan seperti angin yang kencang, arus yang besar, gelombang tinggi, dan juga sinar matahari yang sangat terik.

"Semuanya sangat luar biasa. Terus lagi di tengah jalan saya capek juga dan juga badan semua terasa sakit. Hari pertama itu semua badan sama kaki bergetar karena baru pertama kali dan juga arusnya keras banget," kisahnya.

Beberapa laut di kawasan Bali juga ombaknya besar seperti di Tanah Lot, Kabupaten Tabanan dan juga Desa Canggu, Kabupaten Badung. Meski demikian, ia terus berupaya berpikir optimis sehingga bisa menyelesaikan misi tersebut.

"Iya (sempat) nangis karena arus kencang, arusnya mutar dia, Jadi saya lihat itu, apa ini? Saya menangis. Tapi saya berdoa biar saya selamat dari tantangan ini. Karena gini, endak ada teman, jadi saya harus bisa (melewati) itu," cerita Lukas.

Lukas memulai perjalanan mengelilingi Bali lewat perairan dengan papan paddle pada 2 Juli 2022 lalu dari Pantai Mertasari, Desa Sanur Kauh, Denpasar. Ia menyelesaikan misi tersebut pada hari ke-16 setelah mengarungi lautan dari perairan Uluwatu menuju Sanur.

Untuk diketahui, stand up paddle (SUP) merupakan olahraga bahari yang sepintas mirip dengan surfing. Keduanya sama-sama menggunakan papan saat bermain. Hanya saja, papan untuk olahraga SUP ini jauh lebih besar dan menggunakan dayung untuk mengayuh.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads