Meski dengan keterbatasan yang dimiliki yaitu kedua kakinya mengecil sejak usia 1.5 tahun, I Ketut Merta (43) warga asal Banjar Madya, Desa Bugbug, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem tetap semangat mengais rezeki untuk dapat menghidupi istri, ibu serta anaknya. Sejak tujuh tahun yang lalu ia memulai membuka usaha sol sepatu dan sampai saat ini masih bertahan
Saat ditemui di tempat sol sepatu miliknya di wilayah Banjar Kelodan, Desa Bugbug Jumat (15/7/2022), Ketut Merta mengatakan bahwa ia memulai usaha sol sepatu sejak tujuh tahun yang lalu yang diajarkan oleh iparnya. Dan sejak saat itu ia menjadi tukang sol sepatu sampai saat ini.
"Awalnya saya buka usaha di rumah tapi karena lokasinya kurang strategis, akhirnya pindah ke sini dengan ngontrak sebuah toko," kata Ketut Merta saat ditemui di Banjar Kelodan, Desa Bugbug Jumat (15/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjadi tukang sol sepatu ia mengaku sempat bekerja sebagai buruh pemotong makanan babi, tapi tidak kuat dengan keterbatasan yang ia dimiliki. Semenjak saat itulah ia mulai diajari ngesol sepatu oleh iparnya dan menjadi pekerjaan satu-satunya sampai saat ini.
Terkait dengan kondisi fisiknya tersebut Ketut Merta mengaku bahwa sebenarnya ia lahir dalam keadaan normal, namun memasuki usia 1,5 tahun badannya panas, dan setelah sembuh kakinya mengecil dan saat diperiksakan ke dokter dibilang kena polio.
Meski dengan keterbatasan fisik yang ia miliki, Ketut Merta memiliki seorang istri yang dinikahinya sejak 2016 yang lalu dan saat ini sudah dikaruniai satu orang anak.
"Saya lima bersaudara dan saya anak laki-laki satu-satunya sedangkan saudara saya yang perempuan sudah menikah semua. Saat ini saya tinggal bersama istri, anak dan juga ibu sedangkan bapak sudah meninggal," kata Ketut Merta.
Untuk menghidupi keluarganya tersebut hanya mengandalkan dari hasil sol sepatu karena istrinya tidak bekerja saat ini. Selain sol sepatu, ia juga menerima pasang sadel. Dan dalam sebulan rata-rata penghasilannya sekitar Rp 1,5 juta bahkan dari hasil jerih payahnya tersebut ia mampu membeli sebuah sepeda motor dengan empat roda yang digunakannya untuk pulang pergi dari rumah menuju toko sol sepatunya.
Ketut Merta juga mengaku bahwa saat pandemi COVID-19 usaha sol sepatu miliknya sempat tidak ada penghasilan karena tidak ada yang melakukan sol sepatu, tapi beruntung ia masih punya sedikit tabungan sehingga ia tidak sampai kehabisan uang.
"Saat pandemi COVID-19 sempat tidak ada penghasilan tapi sekarang sudah mulai ada bahkan kadang istri juga bantu saat ada banyak yang melakukan sol," kata Ketut Merta.
(kws/kws)