Cerita Demonstran Sri Lanka: Renang-Pamer Celana Dalam Presiden

Cerita Demonstran Sri Lanka: Renang-Pamer Celana Dalam Presiden

Tim detikNews - detikBali
Minggu, 10 Jul 2022 14:38 WIB
Kediaman resmi Presiden Sri Lanka di Kolombo, diserbu pengunjuk rasa pada Sabtu (9/7) waktu setempat. Di sana mereka asyik bernyanyi, menari, hingga berenang.
Kediaman resmi Presiden Sri Lanka di Kolombo, diserbu pengunjuk rasa pada Sabtu (9/7) waktu setempat. Di sana mereka asyik bernyanyi, menari, hingga berenang. (Foto: AP Photo )
Bali -

Massa rakyat Sri Lanka dari berbagai wilayah berbondong-bondong menyerbu rumah dinas Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, Sabtu (9/7/2022). Ada sejumlah momen menarik saat aksi yang mendesak Gotabaya Rajapaksa mengundurkan diri sebagai presiden. Ada massa yang mandi di kolam renang kepresidenan hingga mengeluarkan celana dalam yang diduga milik Presiden Rajapaksa.

Dilansir dari detikNews, massa yang diperkirakan mencapai ratusan ribu orang itu berkumpul di Ibu Kota Kolombo. Menurut laporan AFP, Minggu (10/7/2022), para demonstran juga menuntut pertanggungjawaban atas kesalahan mengelola uang negara.

Setelah massa terkumpul, mereka kemudian menggeruduk gerbang Istana Kepresidenan. Mereka bahkan berhasil masuk dan menuju kamar Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itulah, momen-momen menarik para demonstran terjadi. Beberapa demonstran dilaporkan melompat ke kolam renang kepresidenan. Ada juga massa lainnya yang tertawa dan bersantai di kamar tidur Presiden yang megah. Tak hanya itu, salah satu demonstran bahkan mengeluarkan celana dalam yang diduga milik Rajapaksa.

Salah seorang pendemo, Fiona Sirmana, yang ikut menyerbu kediaman resmi Presiden Sri Lanka mengatakan itu adalah waktu "untuk menyingkirkan presiden dan perdana menteri dan era baru untuk Sri Lanka".

ADVERTISEMENT

"Saya merasa sangat-sangat sedih karena mereka tidak mengundurkan diri lebih awal, karena jika mereka mundur lebih awal, tidak akan ada kehancuran," katanya kepada Reuters seperti dikutip detikNews.

Presiden Rajapaksa 'Melarikan Diri'

Sementara itu, saat Istana Kepresidenan diduduki massa, Presiden Rajakpaksa disebut telah melarikan diri menggunakan kapal laut di pelabuhan Kolombo. Kabar terbaru, Rajapaksa pun mengatakan dirinya akan mengundurkan diri sebagai presiden.

"Untuk memastikan transisi damai, presiden mengatakan dia akan mundur pada 13 Juli," kata ketua parlemen Mahinda Abeywardana dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi.

Sebelumnya, Ranil Wickremesinghe juga menyatakan dirinya siap untuk mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Sri Lanka. Dilansir Reuters, Sabtu (9/7/2022), Wickremesinghe telah berbicara dengan sejumlah pemimpin partai politik untuk membahas langkah-langkah yang akan ditempuh pemerintah menyusul kerusuhan tersebut.

"Wickremesinghe telah mengatakan kepada para pemimpin partai bahwa dia bersedia mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri dan memberi jalan bagi pemerintahan semua partai untuk mengambil alih," pernyataan kantor PM dilansir Reuters dikutip detikNews.

Untuk diketahui, Sri Lanka telah dikabarkan bangkrut dan mengalami krisis yang mengkhawatirkan. Negara itu menderita inflasi dan berjuang untuk mengimpor makanan, bahan bakar dan obat-obatan di tengah krisis ekonomi terburuk di negara itu dalam 70 tahun terakhir. Tak hanya itu, Sri Lanka juga kehabisan mata uang asing dan harus memberlakukan larangan penjualan bensin dan solar untuk kendaraan. Larangan ini menyebabkan antrean bahan bakar berhari-hari.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads