Idul Adha Pertegas Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Idul Adha Pertegas Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Chairul Amri Simabur - detikBali
Sabtu, 09 Jul 2022 14:35 WIB
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tabanan, H. Kusyamto.
Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tabanan, H. Kusyamto. Foto: Chairul Amri Simabur
Tabanan - Perayaan Idul Adha tidak hanya lekat dengan ibadah Haji. Di saat yang sama, perayaan Idul Adha juga tidak lepas dari ibadah kurban dengan cara menyembelih hewan ternak seperti sapi atau kambing.

Selanjutnya, daging dari hewan ternak yang disembelih dibagikan kepada umat. Terlebih bagi mereka yang tidak mampu.

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tabanan, Kusyamto, salah satu esensi dari ibadah kurban adalah manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) sejatinya sebagai makhluk sosial.



Dengan peran sebagai makhluk sosial, manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak bisa hidup sendiri.

Di saat yang sama, manusia memerlukan bantuan orang lain. Sehingga umat Islam perlu berbagi dengan sesamanya.

Termasuk dalam skala yang lebih besar lagi yakni kepada masyarakat luas baik di lingkungan terkecil dan terdekat sampai di level bernegara.

Aktivitas berbagi ini juga tidak hanya sebatas pada umat Islam saja namun umat dari agama dan kepercayaan lainnya.

Terlebih di saat situasi ekonomi yang terdampak pandemi COVID-19 selama lebih dari dua tahun.

Dalam Islam, ibadah kurban diwajibkan bagi mereka yang mampu dengan didasari keikhlasan atau kerelaan sebagai bentuk ketakwaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ini sebagaimana kisah Nabi Ibrahim Alaihis Salam (AS) yang memperoleh perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS.

Kisah itu mengajarkan betapa pentingnya ketakwaan seorang umat Islam kepada Allah SWT di samping menjalankan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

Hikmah dari berkurban dan ketakwaan tersebut tidak hanya berlaku di saat Idul Adha semata, namun pada kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat.

Sehingga hubungan dengan Allah SWT melalui ketakwaan tetap terjaga kualitasnya dan di saat yang sama, manusia dengan kodratnya sebagai makhluk sosial tetap saling berbagi.

Jadi hikmah hari Idul Adha maupun ibadah kurban tetap relevan, kapanpun, dalam kondisi apapun, dan di manapun.




(nor/nor)

Hide Ads