Media Asing menyoroti aksi orang Indonesia yang berhasil menangkap buaya raksasa sepanjang 4,3 meter hanya menggunakan tali.
Penangkapan buaya itu dilakukan oleh seorang pria bernama Usman. Peristiwa terjadi di Desa Ambuau Indah, ecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Media asing menyoroti aksi pria tersebut dengan menyebut heroik.
Dilansir dari detikTravel, media asing itu mengatakan banyak rekan-rekan desa yang juga memuji aksi heroik pria tersebut menangkap buaya 4,3 meter. Apalagi buaya raksasa itu ditangkap hanya menggunakan tali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang dilakukan Usman diapresiasi masyarakat. Bahkan ada yang menganggapnya sebagai tindakan heroik, karena menyelamatkan banyak orang yang bisa saja menjadi korban," kata Umar Siddiq al Farizi.
Menurut pengakuan Usman, buaya itu sudah berkeliaran di sana selama dua hari dan menakuti penduduk sekitar. Sebuah video penangkapan buaya raksasa itu, mempelihatkan rahang buaya sudah ditali. Usman mengaku aksi tersebut dilakukan agar ia dan warga desa bisa pergi ke sawah.
"Jika kami meninggalkannya, buaya itu akan datang ke darat dan kami tidak akan bisa pergi ke sawah," kata pria berusia 53 tahun itu, dilansir dari detikTravel.
Usman juga menjelaskan kondisi di wilayah tersebut yang memiliki saluran drainase di sekitar jalan. Menurutnya, jika buaya tidak ditangkap, hewan buas itu bisa masuk saluran dan membahayakan warga sekitar. Untuk itu, dikatakan Usman, ia harus mengambil risiko.
"Di sini juga ada saluran drainase di sekitar jalan, tempat warga mencari ikan. Bahaya kalau sampai merambah saluran drainase. Saya harus mengambil risiko," katanya.
Sementara itu, lanjut dijelaskan Umar, pernah terjadi beberapa serangan buaya di daerah itu di masa lalu. Ia pun menyambut baik keputusan Usman melaporkan penangkapan buaya raksasa tersebut ke pihak berwajib. Seorang pejabat badan konservasi sumber daya alam setempat mengatakan akan melepasliarkan buaya tersebut ke alam bebas.
"Dia (Usman) menganggap ini hewan langka yang habitatnya rusak karena banjir. Menurutnya, seharusnya dilindungi dan tidak dibunuh," kata Umar.
(irb/irb)