Dari pantauan detikBali, Rabu (29/6/2022), akses jalan beton sepanjang pesisir Pantai Pebuahan terlihat berlubang pada bagian bawah rabat beton karena tergerus ombak besar yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Penutupan sebagian jalan dengan perahu itu, untuk menghindari korban jika melintas di jalan tersebut. Karena jika dilewati, terutama mobil bisa membuat rabat beton amblas. Dampaknya, jika putus maka warga tidak memiliki akses jalan lagi.
Seperti yang diungkapkan beberapa warga Pebuahan, merasa takut karena jalan tersebut merupakan akses jalan bagi para nelayan yang akan membawa hasil tangkapan ikan.
"Hanya ini satu-satunya jalan. Kan milik bersama, kalau nggak ada ini sulit dah," keluh Sayid Abdillah (53) warga Dusun Pebuahan kepada detikBali, saat ditemui sedang duduk dijalan pantai Pebuahan, Rabu (29/6/2022).
Dari panjang jalan kurang lebih 100 meter, kata Sayid, sebagian sudah berlubang. Bahkan menurutnya, hanya tinggal 1 meter beton jalan yang berada pada tanah. Sehingga warga menutup separuh akses jalan, supaya tidak dilalui mobil. "Makanya dikasi perahu kecil di jalan, biar mobilnya tidak bisa lewat," jelasnya.
Ombak besar yang terjadi mulai empat hari lalu, kata Sayid, belum mencapai puncaknya. Diprediksi hingga dua hari ke depan baru akan mengalami puncaknya. "Ini belum puncak. Dua hari lagi bisa tambah besar," ujarnya.
Siti Aminah (50) pedagang ikan di Dusun Pebuahan, juga mengeluhkan akses jalan yang sudah hampir jebol tergerus ombak besar. "Kalau putus harus lewat kemana lagi. Saya jualan ikan sulit," keluhnya.
Sementara pemasangan karung berisi pasir pantai yang dilakukan warga beberapa waktu lalu di bawah rabat beton yang berongga, sudah hilang sebagian karena tergerus ombak.
Dampak ombak besar yang terjadi tidak hanya mengancam akses jalan warga, tetapi juga rumah warga yang berada di bibir pantai, Rabu (29/6/2022). Sebanyak tiga unit rumah warga dibongkar sendiri pemiliknya sebelum rumah rusak diterjang ombak.
(kws/kws)