Jelang G20, Pemprov Bali Waspadai Kos-kosan Jadi Sarang Teroris

Jelang G20, Pemprov Bali Waspadai Kos-kosan Jadi Sarang Teroris

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 29 Jun 2022 14:03 WIB
Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat ditemui wartawan usai menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kabupaten Badung, Rabu (29/6/2022).
Foto: Wagub Bali Cok Ace saat ditemui wartawan usai menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional yang diadakan BNPT di Kabupaten Badung, Rabu (29/6/2022). (I Wayan Sui Suadnyana/detikBali)
Badung -

Bali semakin meningkatkan kewaspadaan jelang Konferensi Tingkat Tinggi The Group of Twenty (KTT-G20), salah satunya dalam penanggulangan terorisme. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kini mewaspadai kos-kosan yang ditakutkan menjadi sarang teroris dan bisa dijadikan lokasi merakit bom.

Wakil Gubernur (Wagub) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan, pihaknya bakal melakukan pengawasan terhadap kos-kosan di Bali jelang Presidensi G20. Sebab berdasarkan pengalaman sebelumnya, kos-kosan kerap dijadikan lokasi persembunyian oleh para teroris.

"Ya ini kan belajar dari pengalaman kita sebelumnya kejadian bom Bali I (dan) bom Bali II. Memang pusat-pusat kerawanannya di sana (kos-kosan)," kata Cok Ace kepada wartawan usai menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan dan deklarasi kesiapsiagaan nasional yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Kabupaten Badung, Rabu (29/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Cok Ace, keramahan masyarakat Bali dalam menerima pendatang dan sebagainya, termasuk wisatawan seringkali membuat lengah. Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan dan peduli terhadap kondisi terorisme.

Ke depan, kata Cok Ace, pecalang di Bali bakal melakukan pendataan terhadap para penduduk pendatang di Pulau Dewata. Ia memohon maaf kepada penduduk pendatang atau wisatawan jika ada pecalang yang melakukan pendataan, hal itu semata-mata untuk menjaga keamanan bersama.

ADVERTISEMENT

"Makanya nanti saya mohon maaf juga andaikata nanti dari kita para pecalang mendata penduduk-penduduk yang ada di Bali, itu semata-mata untuk keamanan kita bersama," ungkap mantan Bupati Gianyar itu.

Cok Ace menegaskan, sebenarnya sudah ada ketentuan agar masyarakat pendatang di Bali melakukan wajib lapor. Pihaknya akan lebih memperhatikan hal tersebut dimasa-masa yang akan datang.

"Kita sudah ada ketentuan menyatakan bahwa ada penduduk pendatang wajib lapor dan sebagainya, itu yang kita perhatikan sekarang untuk masa-masa yang akan datang, lebih ketat daripada yang dulunya tidak terlalu banyak kita perhatikan," jelasnya.




(kws/kws)

Hide Ads