COVID-19 di Indonesia Kembali Naik 22 Juni 2022, Bali 51 Kasus

COVID-19 di Indonesia Kembali Naik 22 Juni 2022, Bali 51 Kasus

tim detikBali - detikBali
Kamis, 23 Jun 2022 06:36 WIB
Virus In Red Background - Microbiology And Virology Concept
Ilustrasi COVID-19. Foto: Getty Images/iStockphoto/loops7
Bali -

Kasus harian COVID-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan pada Rabu (22/6/2022). Salah satu provinsi yang mengalami kenaikan tertinggi adalah Bali.

Kasus harian mencapai angka nyaris dua ribu. Tertinggi Jakarta, diikuti Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, berikut lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kasus harian paling tinggi.

  1. DKI Jakarta 1.226 kasus
  2. Jawa Barat 292 kasus
  3. Banten 214 kasus
  4. Jawa Timur 93 kasus
  5. Bali 51 kasus

Menurut data Satgas COVID-19, lima provinsi tersebut juga mencatat peningkatan kasus aktif tertinggi dalam sepekan. Berikut ini kenaikan kasus aktif di lima provinsi pada periode 12-19 Juni 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  1. DKI Jakarta: dari 2.211 menjadi 4.980 kasus
  2. Jawa Barat: dari 849 menjadi 1.535 kasus
  3. Banten: dari 382 menjadi 667 kasus
  4. Bali: dari 222 menjadi 331 kasus
  5. Jawa Timur: dari 161 menjadi 224 kasus

Puncak Gelombang BA.4 dan BA.5

Kementerian Kesehatan RI memprediksi puncak gelombang BA.4 dan BA.5 pada pertengahan hingga akhir Juli 2022. Perkiraan jumlah kasus harian COVID-19 mencapai 20-an ribu atau sekitar sepertiga dari puncak Delta.

ADVERTISEMENT

Pakar Bidang Kajian Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar (PB), dr Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan, puncak gelombang COVID-19 tergantung kedisiplinan penerapan protokol kesehatan. Ia sendiri mengaku tidak membuat hitung-hitungan terkait puncak gelombang COVID-19 kali ini.

"Jadi ayo kita patahkan prediksi itu dengan meningkatkan protokol kesehatan," ajaknya, Selasa (21/6/2022).

Menurut dr Erlina, puncak gelombang COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 kemungkinan tidak setinggi pada gelombang Omicron sebelumnya. Belajar dari Afrika Selatan, kenaikan kasusnya hanya 30 persen dari Omicron BA.1.




(irb/irb)

Hide Ads